Tips Atasi Telinga Yang Sakit Saat Sedang Naik Pesawat Terbang

Bisnis.com,12 Des 2018, 18:55 WIB
Penulis: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
dr Wawan Mulyawan, SpBS, Ketum Perdospi saat ditemui usai Pelantikan pengurus Perdospi Masa Jabatan 2018-2021 di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa Saryanto (Lakespra Saryanto), Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).

Bisnis.com, JAKARTA - Pernahkan Anda mengalami rasa sakit di bagian telinga ketika Anda sedang naik pesawat terbang dan akan landing?

Jika iya, maka Anda sedang mengalami trap gas. Dijelaskan oleh dr Wawan Mulyawan, SpBS, kondisi tersebut terjadi karena tekanan udara di dalam tubuh dan udara di luar tubuh pergerakan sedang berbeda sehingga efeknya ada udara yang terjebak di dalam tubuh.

Untuk mengatasinya, Wawan yang baru saja dilantik menjadi Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penerbangan Indonesia (Perdospi) periode 2018-2021 ini menyarankan agar Anda melakukan Manuver Valsava.

Pada Ilmu Kedokteran, manuver Valsava adalah cara membuang nafas dengan paksa dengan menutup mulut dan bibir.

"Sebetulnya valsava manuver cara yang paling baik, atau kita menelan ludah, kemudian dibeberapa penerbangan kan dikasih permen ya, itu tujuannya supaya kita mengunyah," kata Wawan usai Pelantikan pengurus Perdospi Masa Jabatan 2018-2021 di Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa Saryanto (Lakespra Saryanto), Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).

Tujuannya dari mengunyah tersebut adalah agar saluran eustachi di dalam telinga terbuka.

"Namun kalau tidak bisa juga sebaiknya melakukan valsava manuver,"

Kalau dengan metode Manuver Valsava tidak memberikan efek, Wawan menyarankan bagi orang yang sedang flu untuk menggunakan obat yang dapat memberikan efek melegakan saluran pernapasan.

"Bayi alarmnya biasanya nangis, salah satu yang bisa disarankan, kalau masih menyusui ya disusui, atau dikasih minum," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Terkini