Bangka Tengah Genjot Program Integrasi Sawit - Sapi

Bisnis.com,12 Des 2018, 18:13 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi warga menggembalakan sapi./Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyalurkan bantuan sapi dan mesin pencacah sawit kepada para petani yang tergabung dalam kelompok dalam rangka menyukseskan program integrasi sawit-sapi.

"Integrasi sawit dan sapi merupakan salah satu bentuk impelementasi sistem integrasi tanaman ternak (SITT)," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, ibu kota Bangka Tengah, pada Rabu (12/12/2018).

Dia menjelaskan kotoran sapi bisa dimanfaatkan untuk pupuk tanaman sawit, dengan harapan dapat meningkatkan populasi sapi dan meningkatkan kesuburan tanah yang ditanami kelapa sawit.

Pemkab Bangka Tengah sudah menyosialisasikan program tersebut kepada para peternak dan petani yang tergabung dalam kelompok dengan membentuk sekolah lapangan.

"Sosialisasi itu dilakukan untuk mengenalkan sistem perkembangbiakan sapi melalui integrasi perkebunan sawit-sapi kepada kelompok ternak," ujarnya.

Menurut dia, program integrasi sawit-sapi tersebut sangat membantu para peternak dan petani untuk meningkatkan produksi karena sama-sama memberikan keuntungan dan dikembangkan dalam satu kawasan.

Oleh karena itu, para pelaku usaha perkebunan sawit dan peternak di Bangka Tengah diharapkan dapat memaksimal program tersebut agar usaha yang dijalankan memberikan hasil maksimal.

"Jika masyarakat benar-benar dapat menerapkan program tersebut dengan tepat, saya sangat optimistis para petani dan peternak di daerah ini akan semakin sejahtera," kata Ibnu Saleh.

Dia menambahkan sudah ada beberapa petani baik perorangan maupun yang tergabung dalam kelompok yang menerapkan program integrasi sawit-sapi tersebut.

"Sudah ada sebagian yang menerapkan, kami ingin program ini dilaksanakan secara masif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini