Fintech: Pasar Indonesia Menjanjikan bagi Bisnis P2P Lending

Bisnis.com,13 Des 2018, 01:57 WIB
Penulis: Nindya Aldila
Profil bisnis teknologi finansial di Indonesia./Bisnis-Radityo Eko

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia masih menjadi pasar menjanjikan bagi pertumbuhan industri peer-to-peer (P2P) lending pada tahun depan di mata investor.

Venture Partner Alpha JWC Venture Terry Tse mengatakan terdapat tiga hal yang menjadi faktor pendukung bagi investor untuk menanamkan modalnya di industri P2P lending, yakni biaya pendanaan (funding cost), biaya operasi, dan tingkat risiko kredit.

“Indonesia memiliki pasar yang sangat besar. Indonesia memiliki potensi yang berbeda dengan negara lain. Indonesia memiliki banyak sektor yang potensial yang membutuhkan pembiayaan seperti supply chain, konsumen, dan usaha kecil,” tuturnya, Rabu (12/12/2018).

Adapun dari segi regulasi, tidak seperti di China, otoritas di Indonesia memberikan akses bagi institusi keuangan untuk menjadi lender di P2P lending. Hal ini akan memperkuat pendanaan P2P lending,  

Dengan demikian, Indonesia ke depannya akan menjadi salah satu negara paling menarik untuk investasi di sektor P2P lending.

“P2P lending memang tetap membutuhkan risiko agar mendapat return. Namun, yang sulit adalah memperkirakan kerugian yang tak terduga,” ujarnya,

Untuk itu, P2P lending perlu menyusun efisiensi terhadap biaya operasi, misalnya dengan kepintaran machine learning yang perlu ditingkatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini