Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas Comex turun tipis pada perdagangan pagi ini, Jumat (14/12/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex kontrak Februari 2019 dibuka dengan pelemahan 0,1% atau 1,20 poin di level US$1.246,20 per troy ounce.
Pelemahannya sedikit terkikis menjadi 0,60 poin atau 0,05% ke level US$1.246,80 per troy ounce pada pukul 07.43 WIB. Sepanjang pagi ini, harga emas bergerak di kisaran US$1.245,90-US$1.247,10 per troy ounce.
Adapun pada perdagangan Kamis (13/12), harga emas Comex kontrak Februari 2019 berakhir tergelincir 0,21% atau 2,60 poin di posisi 1.247,40.
Sementara itu, pada perdagangan Kamis (13/12/2018), indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama berakhir naik tipis 0,02% atau 0,020 poin di posisi 97,064.
Kenaikan dolar AS dapat menyebabkan nilai pembelian emas lebih mahal bagi para pengguna yang membayar dalam mata uang lainnya sehingga membebani prospek permintaan logam mulia ini.
Bagaimana pergerakan emas selanjutnya? Ikuti lajunya secara live.
Harga emas Comex untuk kontrak Februari 2019 melemah 4,7 poin atau 0,38% ke level US$1.242,70 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,33% atau 0,317 poin ke level 97.381 pada pukul 15.37 WIB.
Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 turun 1,60 poin atau 0,13% ke level US$1.245,80 per troy ounce. Pada saat yang sama. indeks dolar AS terpantau menguat 0,056 poin atau 0,06% ke posisi 97,120.
Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 turun 1,10 poin atau 0,09% ke level US$1.246,30 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Jumat (14/12/2018). Pada saat yang sama, pergerakan indeks dolar AS menguat 0,06% atau 0,059 poin ke level 97,123.
Pergerakan harga emas Comex kontrak Februari 2019 turun 0,80 poin atau 0,06% ke level US$1.246,60 per troy ounce pada perdagangan pagi ini, Jumat (14/12/2018). Pada saat yang sama, indeks dolar AS menguat 0,05% atau 0,046 poin ke level 97.110.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel