Jelang Rilis Putusan Suku Bunga, Trump Peringatkan The Fed Jangan Buat Kesalahan Lagi

Bisnis.com,19 Des 2018, 10:31 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Presiden AS Donald Trump saat pertemuan di Istana, Singapura, 11 Juni 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melemparkan peringatan kepada bank sentral AS Federal Reserve agar tidak membuat “kesalahan lagi” dengan menaikkan suku bunga.

Dalam sebuah cuitan pada Selasa (18/12/2018), seperti diberitakan BBC, Trump menganjurkan The Fed untuk memahami pasar dan tidak hanya bergerak dengan angka-angka yang tidak berarti.

Dalam pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang telah dimulai pada Selasa (18/12) dan akan berakhir Rabu (19/12) waktu setempat, The Fed banyak diperkirakan akan mengumumkan kenaikan suku bunga yang keempat kalinya tahun ini.

Namun, dengan pergolakan yang sedang melanda pasar keuangan dan kekhawatiran akan tumbuhnya resesi, sebagian kritikus mempertanyakan rencana tersebut.

Pernyataan Trump kembali memberi tekanan pada otoritas moneter AS tersebut tepat ketika para pembuat kebijakan sedang membahas kebijakannya di Washington.

Seorang Presiden AS pada umumnya menghindari mengkritik kebijakan The Fed secara terbuka, karena dikhawatirkan dapat mempolitisir institusi ini dan merusak kredibilitas dalam keputusannya.

Namun Trump, sosok yang justru memercayakan tampuk kepemimpinan The Fed kepada Jerome Powell untuk menggantikan Janet Yellen, telah berulang kali menyalahkan kebijakan The Fed atas gejolak yang terjadi di dalam pasar.

Pada Senin (17/12), ia menuliskan bahwa The Fed melakukan hal yang 'luar biasa' dengan mempertimbangkan kenaikan suku bunga.

“Sungguh luar biasa bahwa dengan dolar yang sangat kuat dan hampir tidak ada inflasi, serta dunia luar yang sedang bergejolak di sekitar kita, The Fed mempertimbangkan kenaikan suku bunga lebih lanjut,” tulis Trump dalam akun Twitter-nya, seperti dikutip Reuters.

Sehari setelahnya, ia menganjurkan bank sentral AS itu untuk membaca editorial di Wall Street Journal yang menyerukan jeda pengetatan “sebelum membuat kesalahan lagi”.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pekan lalu, Trump mengatakan membutuhkan fleksibilitas suku bunga yang lebih rendah guna mendukung ekonomi AS di tengah upayanya mengatasi perang perdagangan dengan China, dan kemungkinan negara lain.

Sementara itu, investor telah banyak berspekulasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga dalam akhir pertemuan kebijakannya hari ini, seiring komitmennya untuk menaikkan suku secara bertahap menuju level netral demi menjaga ekonomi dari overheating.

Banyak ekonom juga melihat The Fed akan terus menaikkan suku bunga pada tahun depan, meskipun dengan laju yang lebih lambat dalam menghadapi resesi ekonomi yang mungkin terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini