Demokrat Yakin Ada “Institusi Siluman” Jadi Otak Perobekan Baliho dan Bendera

Bisnis.com,19 Des 2018, 01:44 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Ilustrasi-Bendera Partai Demokrat di jalan raya./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat yakin ada “institusi siluman” yang menjadi aktor utama dalam melakukan perobekan, perusakan, dan pembuangan bendera serta baliho partai di Pekanbaru, Riau. Kesimpulan ini didapat setelah melakukan rapat selama delapan jam bersama Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.

Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan bahwa sejauh ini partai berpendapat tidak ada keterlibatan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai inisiator seperti yang diucapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Begitu pula dengan ditemukannya baliho calon anggota legislatif PDIP yang dirusak di lokasi yang jauh dari tempat kejadian perkara perobekan atribut Demokrat.

“Keterlibatan Partai Demokrat jelas tidak ada. Lebih-lebih sebagai inisiator. Bahkan, Ketua Umum SBY keluarkan instruksi agar tidak membalas melakukan perusakan terhadap atribut partai lain,” katanya di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Selain itu, Hinca menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo tidak tahu-menahu adanya peristiwa tersebut.

Rapat tertutup di kediaman SBY, Jakarta ini juga menyimpulkan peristiwa diduga terjadi secara terstruktur serta terorganisir. Otak kejahatan ini melakukan perobekan dengan tidak beradab dan masif.

Kesimpulan tersebut bukan tanpa sebab. Ini semua didapat berdasarkan informasi dan kesaksian partai di lapangan.

Pertemuan darurat ada karena melihat pernyataan Kapolda Riau serta Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan yang seakan-akan menganggap peristiwa ini remeh.

Padahal, ada ratusan baliho dan ribuan bendera dirusak, dirobek, dan dihilangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Sebelumnya Wiranto menuturkan bahwa pelaku perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru Riau pada Sabtu (15/12/2018) adalah oknum partai tertentu, yaitu Partai Demokrat dan PDI Perjuangan (PDIP).

Wiranto menyampaikan hal itu dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (16/12/2018). Dikutip dari video keterangan tersebut di akun Twitter @wiranto1947, bahwa kasus perusakan atribut Partai Demokrat bukanlah rekayasa pemerintah untuk mengganggu persiapan pemilihan umum 2018.

“Ternyata Pak Kapolri cepat sekali mengusut dan ternyata perbuatan dari oknum partai tertentu, dari  PDIP dan Demokrat. Sudah ditangkap, dan mereka tidak atas perintah, tidak atas kebijakan pimpinan partai politik, tetapi karena insubornasi, tidak mematuhi perintah. Mereka melakukan iatas nisitaif untuk mendapat pujian dan pahala,” jelas Wiranto didampingi Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini