Batik Tulis Karya John Kei Nongol di Blanja.com

Bisnis.com,19 Des 2018, 20:26 WIB
Penulis: M. Taufikul Basari
Batik Tulis Karya John Kei

Bisnis.com, JAKARTA – Para napi di penjara atau lembaga pemasyarakatan ternyata punya kemampuan lebih, terbukti mereka bisa menghasilkan produk yang kini mulai dijual melalui platform dagang digital, Blanja.com.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami mengatakan bahwa produk yang dipasarkan melalui e-commerce Blanja.com dengan merek Pasindo itu seluruhnya merupakan produk unggulan hasil kreativitas warga binaan yang berasal dari berbagai Rumah Tahanan Negara, Lembaga Pemasyarakatan dan Balai Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, kolaborasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Blanja.com merupakan langkah strategis dalam menangkap peluang dari implementasi revolusi industri keempat atau industri 4.0. Hasil produk warga binaan pemasyarakatan akan terus dipacu untuk masuk ke dalam akses pasar yang luas dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ekonomi digital.

Berbagai produk-produk unggulan berkualitas ekspor yang dipasarkan antara lain kerajinan kulit dari LP Kelas IIB Mojokerto, produk olahan plastik dari LP Kelas III Cikarang, serta produk kerajinan cukli dari Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram.

Selain itu dipasarkan pula produk batik tulis karya John Kei serta produk kaligrafi karya Pepi Fernando, Warga Binaan Pemasyarakatan yang pernah menjadi sorotan publik Indonesia dan saat ini ditempatkan pada Lembaga Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan. Pepi Fernando adalah pimpinan teroris bom buku yang divonis selama 18 tahun penjara pada 2012.

CEO Blanja.com Jemy Confido menyambut baik kolaborasi ini. “Kami senang bisa mendukung penuh pemasaran secara digital produk kreatif karya warga binaan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Saat ini, kurang lebih ada 180 produk unggulan yang sudah online di BLANJA.com dengan landing page khusus bernama PASINDO. Adapun tiga kategori produk yang sudah ter-listing yaitu craft, culinary dan fashion,” katanya, dalam siaran pers, Rabu (19/12/2018).

Melalui penyelenggaraan program tersebut, Ditjen Pemasyarakatan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemasyarakatan turut hadir dalam membangun perekonomian bangsa melalui peningkatan daya saing produk hasil warga binaan. Semangat untuk merevitalisasi kegiatan pembinaan kemandirian mengarah kepada kegiatan yang lebih produktif diharapkan dapat mengubah paradigma dan stigma masyarakat terhadap lembaga pemasyarakatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Taufikul Basari
Terkini