Anies Baswedan Canangkan Gerakan Amir di Sekolah

Bisnis.com,19 Des 2018, 16:15 WIB
Penulis: Yusran Yunus
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) menyaksikan penandatanganan naskah kerja sama Training of Trainers (ToT) Program Edukasi Nasional Air Bagi Kesehatan, sebagai langkah awal edukasi Gerakan Ayo Minum Air (Amir), Rabu (19/12/2018)./Bisnis.com-Yusran Yunus

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan Gerakan Ayo Minum Air (Amir) di lingkungan sekolah, dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

Pencanangan Gerakan Amir itu dilakukan di Balai Kota pada Rabu (19/12/2018), terselenggara atas kerja sama Dinas Kesehatan DKI Jakarta dengan Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Ini adalah program mulia untuk membiasakan anak-anak sekolah untuk banyak minum air. Tidak hanya anak-anak, orang dewasa selama ini kurang banyak minum. Padahal dengan banyak minum air, kita akan lebih sehat," kata Anies saat mencanangkan Gerakan Amir dan membuka Training of Trainers (ToT) Program Edukasi Nasional "Air Bagi Kesehatan".

Anies meminta Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, tidak melihat kegiatan mulia ini sebagai program, tetapi menjadi gerakan bersama masyarakat, ujung tombaknya masyarakat sendiri dan pada akhirnya akan menjadi budaya.

"Di tahap awal gerakan ini baru akan dilakukan pada 1.000 SD Negeri se-Jakarta. Ke depannya diharapkan bisa menjangkau 7.300-an sekolah, dari SD hingga SMA, baik negeri maupun swasta," ujarnya.

Anies meminta para guru di sekolah bisa menjadi tauladan bagi anak didiknya dengan membiasakan minum air putih yang sesuai dengan rekomendasi ahli kesehatan.

Untuk penerapannya, Anies menjanjikan memberikan apresiasi baik kepada murid dan guru yang terpilih sebagai peserta Gerakan Amir terbaik dengan jumlah minum air terbanyak.

"Misalnya kita akan bebaskan masuk ke Dunia Fantasi. Selain murid, gurunya juga," ujar Anies yang disambut gemuruh tepuk tangan para guru.

Ketua Persi Kuntjoro Adi Purjanto mengungkapkan negara telah mengeluarkan banyak anggaran untuk pengobatan penyakit tidak menular. Salah satunya penyakit ginjal yang menempati urutan kedua pembiayaan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

"Penyakit ginjal salah satunya disebabkan oleh kekurangan asupan air. Penyakit ini bisa dicegah dengan minum air sesuai dengan kebutuhan. Minum air ini harus dibiasakan sejak dini, baik dari rumah maupun sekolah," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini