Sistem Ganjil Genap, Gubernur DKI Anies Baswedan Tunggu Kajian Akhir

Bisnis.com,19 Des 2018, 16:09 WIB
Penulis: Lingga Sukatma Wiangga
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo setelah acara penerimaan Anugerah Parahita Ekapraya di Istana Wakil Presiden RI, Rabu (19/12/2018)./Bisnis-Lingga S. Wiangga

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya menunggu finalisasi kajian ekonomi terkait dengan rencana dilanjutkannya program pembatasan penggunaan kendaraan dengan sistem ganjil genap.

“Kalau ganjil genap masih dikaji, sudah ada rekomendasi untuk diteruskan, sekarang kami sedang menunggu finalisasi hasil kajian ekonominya, dampak ekonominya,” ujarnya di Istana Wakil Presiden RI seusai acara penyerahan Anugerah Parahita Ekapraya, Rabu (19/12/2018).

Sebelumnya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengusulkan penerapan sistem ganjil genap yang akan berakhir per 31 Desember 2018 diteruskan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga 2019.

Sebab program ini dinilai mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di Jakarta. Selain itu, integrasi dengan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) diharapkan mampu lebih mempertegas optimalisasi sistem ganjil-genap pada tahun depan.

Sistem ganjil genap diterapkan secara penuh ketika menghadapi acara besar Asian Games dan Asian Para Games 2018. Namun, Anies menyebut acara tersebut dihelat situasi di Jakarta berbeda.

“Karena ada banyak pengunjung yang datang, karena itu efek perekonomian di daerah-daerah ganjil genap itu unik di dalam periode Asian Games dan Asian Para Games,” katanya.

Anies menyebut pihaknya juga melakukan pantauan terutama di jalur-jalur yang mengalami pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem ganjil genap, apakah terjadi penurunan secara signifikan kegiatan perekonomian.

“Apakah terjadi dampak di dalam transaksi penjualan kendaraan-kendaraan bekas, itu yang lagi dikaji, finalisasinya tidak lama lagi, mudah-mudahan akhir minggu depan kita sudah punya gambaran,” ujar Anies.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini