Pemerintah Prioritaskan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Bisnis.com,20 Des 2018, 17:51 WIB
Penulis: Amanda Kusumawardhani
Pekerja berjalan melewati rel kereta api di Jakarta, Selasa (14/3)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan menjadi sasaran utama kebijakan pemerintah melalui peningkatan produktivitas sebagai tujuan pembangunan.

Dalam hal ini, produktivitas dipandang sebagai indikator penting dalam pembangunan nasional. 

“Produktivitas menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah Indonesia. Hal ini tecermin dengan masuknya program peningkatan produktivitas dalam Nawacita yang digaungkan pemerintah periode 2014—2019,” kata Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Bambang Satrio Lelono, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (20/12/2018).

Menurutnya, sebagai salah satu agenda utama pemerintah, pengukuran produktivitas menjadi hal penting dilakukan untuk melihat efisiensi proses produksi yang telah dilakukan dalam menghasilkan output. 

“Pengukuran dilakukan dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan input yang digunakan untuk memproduksi output berupa barang dan jasa. Faktor input dalam proses produksi dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, metoda, serta modal, “  katanya. 

Bambang mengungkapkan pihaknya bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik untuk mengukur produktivitas parsial dengan melibatkan salah satu faktor input yakni  tenaga kerja. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan data yang tersedia. 

Dia berharap dengan mengukur tingkat produktivitas tenaga kerja, maka akan diperoleh gambaran kondisi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) negara  dalam mewujudkan cita-cita pembangunan serta dapat melihat sejauhmana kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Jika kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi rendah, maka diperlukan adanya pembenahan dan inovasi di bidang ketenagakerjaan,“ ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Stefanus Arief Setiaji
Terkini