Pasukan AS Ditarik, Israel Siap Pertahankan Diri

Bisnis.com,20 Des 2018, 10:10 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya akan mempertahankan diri menyusul rencana Amerika Serikat menarik seluruh pasukan militernya dari Suriah.

Dia mengaku keputusan itu telah didiskusikan terlebih dulu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Kami akan mempelajari dulu waktunya, bagaimana itu dilaksanakan dan tentu saja ada implikasinya bagi kami. Dalam setiap hal kami akan terus menjaga keamanan Israel dan mempertahankan diri di wilayah ini," kata Netanyahu sebagaimana dikutip CNN.com, Kamis (20/12/2018).

Sebelumnya, Presiden Trump di akun twitternya menulis pernyataan yang mengindikasikan dirinya bakal menarik pasukan AS di Suriah. Dalam kicau itu Trump menyebut alasannya adalah kemenangan pasukannya atas ISIS.

"Kami telah mengalahkan ISIS, yang menjadi satu-satunya alasan bagi kami untuk berada di sana selama pemerintahan saya," kicau Trump.

Amerika Serikat saat ini menempatkan sekitar 2.000 pasukan militer di Suriah. Mayoritas mereka bertugas memberi pelatihan dan masukan kepada kekuatan lokal dalam memerangi jihadis ISIS.

"Penarikan pasukan itu akan dilakukan secepatnya," kata sumber itu tanpa menyebut kapan waktu penarikan dilakukan.

Israel sendiri cukup aktif terlibat dalam perang di Suriah. Sejak dimulai 2011 silam, negara Zionis itu telah melancarkan belasan serangan ke Suriah dengan target pasukan Iran dan Hizbullah di sana. Iran dan Hizbullah mendukung pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang merupakan salah satu musuh Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini