Indra Karya Partner Eksklusif Sinotech di Proyek Taiwan - Indonesia ODA

Bisnis.com,20 Des 2018, 15:06 WIB
Penulis: M. Syahran W. Lubis
Penandatanganan naskah MoU oleh Direktur Utama PT Indra Karya Milfan Rantawi (kiri) dan Chairman Sinotech Engineering Consultants Ltd Ben L. B. Chiou./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indra Karya (Persero), BUMN konsultan konstruksi, menggandeng perusahaan Taiwan, Sinotech Engineering Consultants Ltd, untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dan Asia Pasifik.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) di Taipei, Taiwan, pada Selasa (18/12/2018) oleh Direktur Utama PT Indra Karya Milfan Rantawi dan Chairman Sinotech Engineering Consultants Ltd Ben L. B. Chiou.

“Kerja sama ini juga mencakup pembentukan kemitraan untuk proyek Taiwan – Indonesian Official Development Assistance (ODA),” ungkap Milfan di Jakarta kepada Bisnis.com pada Kamis (20/12/2018).

Dia menjelaskan bahwa dalam kemitraan tersebut, Indra Karya menjadi partner eksklusif bagi Sinotech Engineering Consultants Ltd.

PT Indra Karya merupakan BUMN yang didirikan pada 1961 dan selama ini fokus pada konsultan engineering terutama di bidang keairan seperti bendungan.

Sebagai gambaran, ungkap Milfan, pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo, ada 65 proyek strategis bendungan. Sampai detik ini, yang sudah terbangun 56 bendungan. Dari jumlah itu, Indra Karya terlibat di 36 bendungan, terkait dengan studi kelayakan, detail desainnya, dan pengawasan.

Ke depan, dia mengemukakan Indra Karya melakukan diversifikasi dengan tidak hanya menggarap bisnis hulu, melainkan di tengah sebagai developer proyek yang berkaitan dengan keairan, dan juga di hilir termasuk dengan memproduksi air minum dalam kemasan dengan harga yang sangat bersaing.

Milfan menambahkan Indra Karya memang berencana bermain di level Asia. Kerja sama dengan Sinotech ini merupakan bentuk konkret upaya bermain di tingkat Asia sebagaimana langkah serupa segera dimulai dengan proyek di Bangladesh yang diharapkan terealisasi pada awal 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini