KABAR PASAR: IHSG Berpeluang Sentuh 7.000 di 2019, Fundraising Tumbuh Moderat

Bisnis.com,20 Des 2018, 08:20 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Karyawan melintas di bawah layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/9/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Berita proyeksi IHSG serta penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal pada tahun 2019 menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (20/12/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

IHSG Berpeluang Sentuh 7.000 di 2019. Sejumlah fund manager memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada tahun depan tembus 7.000 seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi global serta mulai masuknya dana asing.

Fundraising Tumbuh Moderat. Penghimpunan dana oleh korporasi di pasar modal pada tahun depan diprediksi tumbuh moderat atau meningkat sekitar 10%—12% seiring dengan meredanya tekanan dari eksternal dan internal. (Bisnis Indonesia)

Problematik Kian Kompleks, Wewenang BRTI Diperluas. Wewenang Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) kini lebih luas, dari sebatas regulator industri telekomunikasi menjadi pengawas seluruh layanan berbasis internet, termasuk layanan over-the-top (OTT) dan layanan lain yang berbasis teknologi informasi. (Bisnis Indonesia)

BI Diperkirakan Tak Tambah Dosis. Mayoritas ekonom menilai dosis kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sepanjang tahun ini sudah cukup untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sehingga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini, otoritas moneter diperkirakan mempertahankan suku bunga pada level 6%. (Bisnis Indonesia)

156.658 Nomor Induk Berusaha Diterbitkan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengklaim total Nomor Induk Berusaha (NIB) yang sudah diterbitkan sistem online single submission (OSS) mencapai lebih dari 156.658 sejak peluncurannya 9 Juli 2018 hingga 18 Desember 2018. (Bisnis Indonesia)

Volkswagen dan Hyundai Siap Membangun Pabrik. Tahun depan, dua pabrikan mobil dunia siap membenamkan investasi di Indonesia. Kedua pabrikan itu adalah Volkswagen (VW) dari Jerman dan Hyundai asal Korea Selatan. (Kontan)

Defisit Melebar, Rupiah Bisa Rawan. Lonjakan defisit pada neraca dagang November 2018 sebesar US$ 2,05 miliar bakal memperburuk transaksi berjalan tahun ini. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tahun 2018 berpotensi lebih besar dari perkiraan awal. Membengkaknya CAD menjadikan rupiah semakin rawan terhadap sentimen global. (Kontan)

Pajak KPBU Sekarang Tak Langsung Dipungut. Pemerintah memberi insentif bagi badan usaha yang terlibat dalam program kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Badan usaha tersebut tak perlu membayar pajak penghasilan (PPh) secara langsung saat dukungan kelayakan KPBU diterima. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini