Timses Jokowi Minta Kubu Oposisi Apresiasi Prestasi Pemerintah

Bisnis.com,21 Des 2018, 20:27 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Pemandangan ruas jalan tol Trans Jawa di sekitar Jembatan Kalikuto, Kendal, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin meminta kubu oposisi memberikan apresiasi atas kerja pemerintah.

Ace Hasan Syadzili menjelaskan, pada pemerintahan Joko Widodo, Tol Trans Jawa yang menyambungkan Merak sampai Banyuwangi berhasil diwujudkan.

“Sebagian besar pembangunan jalan tol itu dilakukan dalam pemerintahan Jokowi dalam waktu yang singkat. 4 tahun,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (21/12/2018).

Politisi Partai Golkar itu mengklaim pembangunan jalan tol tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Jadi, apa yang dilakukan Pemerintahan Jokowi telah mampu menunjukkan kerja yang jelas, nyata, terukur dan mendorong produktivitas ekonomi rakyat,” ujarnya menegaskan.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara menilai klaim pembangunan jalan tol Trans Jawa sebagai keberhasilan pemerintah tidak tepat.

Menurutnya jalan tol trans di Indonesia merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan tol nasional, sehingga pembangunan itu tidak bisa dilihat terpisah satu dengan lainnya.

“Pembangun jalan tol tersebut ada periodesasi waktunya atau masa pelaksanaan konstruksi yang terkadang tidak berbanding lurus dengan periode pemerintahan atau masa jabatan seorang presiden. Melihatnya harus utuh, tak bisa terpisah,” kata Suhendra dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12/2018).

Di balik pembangunan tol tersebut, Suhendra meminta pemerintahan Jokowi melakukan evaluasi atas pembangunan infrastruktur saat ini. Dia mempertanyakan dampak positif atas pembangunan tersebut.

Selain itu, pembangunan tol Trans Jawa tersebut diharapkan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia.

"Karena biasanya jika menggunakan pinjaman luar negeri akan mensyaratkan material bahan-bahan impor dan tenaga kerja asing yang digunakan. Hal seperti ini sudah sangat lazim menjadi persyaratan dalam suatu perjanjian pinjaman pembiayaan asing, khususnya perjanjian dengan Tiongkok" pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini