Ini Rencana Nusantara Properti Setelah IPO

Bisnis.com,21 Des 2018, 08:35 WIB
Penulis: Emanuel B. Caesario
Pemandangan di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan./Indonesia Travel

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah melakukan penawaran umum perdana saham  pada awal tahun depan, PT Nusantara Properti International Tbk. akan melakukan pengembangan tiga proyek baru untuk mendukung kinerja bisnis perseroan.

Direktur Utama Nusantara Properti International Gede Putu Adwana mengatakan bahwa ketiga proyek tersebut adalah Takabone Resort di Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan, Maratua Beach Resort di Kalimantan Utara, dan resor di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Dari total saham yang dilepas perseroan sebanyak 2 miliar lembar di kisaran Rp101-Rp110 per saham, perseroan akan mendapatkan dana segar antara Rp202 miliar-Rp220 miliar. Sebesar 80% dari dana tersebut akan disalurkan kepada 2 anak usaha yang akan mengembangkan 2 dari 3 proyek tersebut, yakni resor di Selayar dan akuisisi lahan di Pulau Rote.

“Ini akan melengkapi tiga aset kami yang sudah kami akuisisi akhir tahun lalu, sehingga kinerja akan semakin tinggi pada tahun-tahun mendatang,” ujarnya dalam acara papan publik dalam rangka penawaran umum perdana saham, Kamis (20/12/2018).

Direktur Keuangan dan Independen Nusantara Properti International Dessy Christian menyatakan proyek di Selayar ditargetkan rampung sekitar Juli 2021, sedangkan di Rote pada akhir 2020 sehingga mulai beroperasi pada 2021.

Sementara itu, proyek Maratua belum dapat dipastikan sebab lokasinya berada di dekat area tambang, sehingga perseroan masih menunggu perkembangan bisnis di sana.

Dia melanjutkan dengan adanya akusisi 3 aset pada akhir tahun lalu, perseroan bisa membukukan pendapatan Rp25 miliar hingga akhir tahun ini atau melonjak dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp300 juta.

Hingga 2020, perkembangan pendapatan dari ketiga aset itu diperkirakan mencapai Rp31,6 miliar. Namun, setelah dua resor baru beroperasi, pendapatan perseroan akan mencapai Rp103 miliar pada 2021.

Tahun ini, laba diperkirakan hanya Rp3,2 miliar dan meningkat menjadi Rp5,7 miliar pada 2020 serta kembali naik menjadi Rp29 miliar pada 2021.

Pada 2021, total aset perseroan akan menjadi Rp931 miliar, sehingga Return On Asset (ROA) perseroan tercatat sebesar 3%.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini