Gelombang Pasang, BNPB Minta Warga Hindari Aktivitas Sekitar Pantai

Bisnis.com,23 Des 2018, 02:41 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya kenaikan gelombang air laut pasang di sekitar Pantai Anyer dan Lampung Selatan.

BNPB menyebut hal ini disebabkan gaya gravitasi bulan purnama yang mengakibatkan permukaan air laut naik. BNPB pun menegaskan tidak terjadi gempa besar sehingga gelombang pasang ini tidak berpotensi tsunami.

Sebab itulah Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengimbau agar masyarakat untuk sementara menghindari aktivitas di sekitar pantai.

"Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. Untuk sementara hindari aktivitas di sekitar pantai. Perhatikan kondisi lingkungan yang ada," ungkapnya dalam keterangan resmi, Sabtu (22/12/2018).

Sebab, berdasarkan data pasang surut dari papan pengukuran (tidegauge) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), BNPB menyatakan memang terjadi gelombang pasang di perairan pantai sekitar Selat Sunda.

Di antaranya tidegauge Serang dengan ketinggian 0.9 meter pada pukul 21.27 WIB, tidegauge Banten dengan ketinggian 0.35 meter pada pukul 21.33 WIB, tidegauge Kota Agung Lampung dengan ketinggian 0.36 meter pada pukul 21.35 WIB, dan tidegauge Pelabuhan Panjang dengan ketinggian 0.28 meter pada pukul 21.53 WIB.

Tetapi BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang, sebab hal ini tidak dipengaruhi potensi bencana besar lain seperti gempa atau erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Jadi fenomena yang ada saat ini bukan tsunami. Tidak ada tsunami di wilayah Indonesia saat ini," tambah Sutopo.

Sebelumnya gelombang pasang menerjang bangunan di sekitar pantai Anyer pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21.30 WIB. Gelombang ini menyebabkan mobil di sekitar pantai terlempar dan bangunan tergenang air laut.

Kini BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta relawan masih melakukan penanganan, evakuasi, dan pendataan di lokasi kejadian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini