Tol Trans Jawa Picu Penurunan Penumpang Bandara Ahmad Yani

Bisnis.com,25 Des 2018, 10:47 WIB
Penulis: Imam Yuda Saputra
Penumpang di bandara Ahmad Yani./Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Tren penurunan jumlah penumpang pesawat terjadi di Bandara Ahmad Yani Semarang pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini.

Data yang diterima Semarangpos.com, pada Senin (24/12/2018), jumlah penumpang pesawat domestik baru mencapai 1.070 orang atau turun sekitar 85% dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama pada Natal dan Tahun Baru tahun lalu yang mencapai 7.095 orang.

Sementara itu, tren serupa juga terjadi pada jumlah penumpang yang berangkat dari Bandara Ahmad Yani Semarang. Jika pada tahun lalu jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dari Bandara Ahmad Yani mencapai 6.209 orang, maka kali ini hanya berkisar 1.517 orang atau turun 76%.

Jika ditotal sejak H-5 hingga H-1 sebelum Natal, maka jumlah penumpang bandara yang baru saja diresmikan sebelum libur Lebaran tahun ini itu mencapai 2.901 orang atau turun sekitar 79% dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama pada tahun lalu, yang berkisar 14.140 jiwa.

Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Ahmad Danar S., menyebutkan terjadinya penurunan penumpang itu kemungkinan dampak dari dibukanya ruas tol Trans Jawa yang diresmikan Presiden Joko Widodo, Kamis (20/12/2018). Tol Trans Jawa saat ini telah terhubung dari Jakarta ke Surabaya.

“Mengingat masa libur kali ini yang panjang, ada kemungkinan antusias masyarakat untuk berpergian dengan menggunakan kendaraan pribadi semakin meningkat. Apalagi saat ini tol Trans Jawa sudah terhubung dan bisa beroperasi secara penuh,” ujar Danar dalam keterangan resmi.

Jumlah penumpang yang dicapai Bandara Ahmad Yani Semarang ini pun jauh dari prediksi. Sebelumnya pihak Bandara Ahmad Yani memprediksi penambahan jumlah penumpang didasari tren pertumbuhan jadwal penerbangan reguler pada Desember mencapai 12%. Namun hingga saat ini baru mencapai 9%.

“Ada beberapa jadwal reguler yang dibatalkan membuat jumlah penumpang juga mengalami penurunan. Jadi meski pergerakan pesawat tumbuh 9%, tapi tingkat isian tidak 100% alias tidak full seat,” imbuh Danar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini