Bulog Jatim Tidak Impor & Distribusikan Daging Beku

Bisnis.com,26 Des 2018, 17:22 WIB
Penulis: Peni Widarti
Ilustrasi daging beku./Reuters-Maxim Zmeyev

Bisnis.com, SURABAYA – Perum Bulog Divre Jawa Timur menyatakan tidak pernah melakukan impor daging beku ke wilayah Jatim seperti informasi beredarnya daging impor yang diungkapkan oleh para pedagang sapi dan daging segar Jatim.

Kepala Bulog Divre Jatim, Muhammad Hasyim mengatakan selama ini yang bisa melakukan impor daging sapi beku ke Indonesia adalah Bulog pusat.

"Impor daging oleh Bulog di Jakarta, karena kita (Divre Jatim) tidak mendapatkan regulasi alias tidak diperkanankan untuk mengimpor daging beku," katanya kepada Bisnis, Rabu (26/12/2018).

Menurut Hasyim, jika ada daging beku impor yang beredar di Jatim, diperkirakan adalah pihak lain yang melakukan impor.

"Mungkin ada impor daging beku ke Jatim, tapi itu bukan Bulog," imbuhnya.

Secara terpisah, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur memperkirakan pada tahun depan bakal terjadi defisit pasokan sapi jantan siap potong akibat banyaknya sapi yang dikirim ke luar Jatim.

Ketua PPSDS Jatim, Muthowif mengatakan pada momen Natal dan Tahun Baru ini saja sudah terjadi kelangkaan stok sapi siap potong, akibatnya banyak daging sapi impor yang masuk ke Jatim sejak dua bulan terakhir.

"Daging beku impor banyak yang masuk ke sini untuk memenuhi kebutuhan daging di Jatim. Padahal 5 bulan lagi kita ini sudah masuk bulan puasa, saya khawatir kalau minim stok sapi siap potong menyebabkan harga daging naik pada saat Ramadhan," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (26/12/2018).

Dia menjelaskan, saat ini ada Surat Edaran Gubernur yang melarang para jagal untuk memotong sapi betina yang diberlakukan pada awal tahun depan. Namun, pasokan sapi jantan pun sudah hampir tidak ada yang siap untuk dipotong.

"Kalau daging segar itu tidak semudah seperti stok jagung atau beras, karena yang dibutuhkan para jagal adalah sapi siap potong," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini