Gemuruh Hadirin Perayaan Natal Minta Sepeda, Ini Reaksi Jokowi

Bisnis.com,29 Des 2018, 23:18 WIB
Penulis: David Eka Issetiabudi
Presiden Joko Widodo memberi sambutan dalam Perayaan Natal Nasional 2018 di Lubukpakam, Deli Serdang, Sumatra Utara./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, LUBUKPAKAM – Sepertinya citra kehadiran Presiden Joko Widodo tidak bisa dilepaskan dari program bagi-bagi sepeda.

Hal itu juga yang terasa dalam Perayaan Natal Nasional 2018 di Sumatra Utara. Setelah memberikan pidato dan pesan Natal, Presiden menutupnya dengan pantun.

Begini isinya, “Terletak di tanah batang ubi jadi tunas, terletak di tanah besi jadi karat. Selamat Natal 2018, sekaligus saya mengucapkan selamat Tahun Baru 2019," katanya di Gedung Serbaguna T. Rizal Noordin di Lubukpakam, ibu kota Kabupaten Deli Serdang, Sumut, pada Sabtu (29/12/2018) malam.

Hendak meninggalkan panggung, gemuruh dari para hadirin pun membuat Jokowi terdiam sejenak. Suara permintaan bagi-bagi sepeda terdengar dari tribun sebelah kanan panggung. "Sepeda, sepeda, sepeda" begitu suara yang terdengar.

Mendengar kekompakan permintaan sepeda tersebut, membuat Jokowi kembali ke mimbar pidato. Kepala Negara pun membalas permintaan tersebut. "Mau sepeda?" tanya Presiden Jokowi.

Respons tersebut pun disambut meriah oleh para hadirin. Sayangnya, harapan pun mendapatkan sepeda dari Jokowi pupus, setelah orang nomor satu di negara ini melanjutkan kalimatnya. "Beli sendiri," seloroh Jokowi.

Memang, semenjak menjadi Capres 2019, Jokowi enggan memberikan sepeda saat kunjungan kerja untuk menghindari kontroversi di tengah masyarakat karena sudah masuk masa kampanye pilpres 2019.

Dalam merayakan Natal, Jokowi mengajak umat Kristiani untuk bersukacita atas anugerah yang diberikan Tuhan kepada umat dan Indonesia. Kepala Negara menekankan bangsa yang besar seperti Indonesia dikaruniai dengan keragaman yang luar biasa.

Dengan persodaraan yang tinggi, persatuan menjadi aset yang besar. Untuk itu, Jokowi mengajak masyarakat menjaga persatuan dan mensyukuri serta saling menghormati.

Untuk lebih dekat dengan para Jemaat, Jokowi mengangkat falsafah lokal dengan penghayatan kepada Tuhan. "Karena dimana ada sirungguk di situ ada sitata, dimana kita duduk di situ ada Tuhan Yang Maha Esa," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini