Penjaminan KUR: Porsi Jamkrindo Naik Jadi 50 Persen pada 2019

Bisnis.com,30 Des 2018, 06:25 WIB
Penulis: Azizah Nur Alfi
Pekerja menjemur kerupuk mie kuning di rumah industri kerupuk Desa Harjosari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/12/2018). Pemerintah menargetkan subsidi kredit usaha rakyat (KUR) dalam RAPBN 2019 mencapai Rp 12,2 triliun./ANTARA-Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Porsi penjaminan Kredit Usaha Rakyat oleh Perum Jamkrindo bakal meningkat pada tahun depan, dari 45% pada 2018 menjadi 50% pada 2019.

Hal ini setelah Jamkrindo melakukan perjanjian kerja sama tentang penjaminan kredit bersama dalam pelaksanaan KUR dengan PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero).

Perjanjian kerja sama itu membagi market share kepada kedua perusahaan pelat merah ini masing-masing 50% dari plafon KUR pada 2019. Adapun, jenis kredit yang dikerjasamakan antara lain KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Penempatan TKI, serta KUR Khusus.

Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menjelaskan, penjaminan KUR bersama ini bertujuan untuk optimalisasi tingkat gearing ratio dan sharing risiko. Selain itu, sinergi yang dibangun memberikan nilai tambah dalam percepatan penjaminan KUR serta mempermudah layanan penjaminan KUR. 

Di samping itu, perusahaan akan lebih optimal dalam memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah karena tidak lagi berebut market share. "Adapun persentase jumlah penjaminan bersama disesuaikan dengan ketentuan KUR yaitu 50% untuk Jamkrindo dan 50% untuk Askrindo," katanya dalam keterangan resminya Minggu (30/12/2018).

Randi yang juga Ketua Himpunan Penjaminan dan Perasuransian Negara (Himppara) menambahkan, kerja sama ini akan diikuti oleh kerja sama antara anggota Himppara, sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal bagi perusahaan BUMN. 

Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Amin Mas'udi menyebutkan, market share Jamkrindo untuk pelaksanaan KUR pada 2018 sebesar 45%. Market share perseroan akan meningkat menjadi 50% pada 2019 setelah kerja sama ini. 

Diketahui, perseroan mencatatkan volume penjaminan senilai Rp144 triliun hingga pertengahan Desember 2018 atau tumbuh sekitar 6,66% dibandingkan dengan capaian 2017 (year to date). Adapun, imbal jasa penjaminan mencapai Rp1,5 triliun. Hingga akhir 2018, volume penjaminan diprediksi dapat mencapai Rp148 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini