Badai Tropis Usman, Menjadi yang Paling Mematikan Kedua di Filipina pada 2018

Bisnis.com,01 Jan 2019, 06:54 WIB
Penulis: M. Richard
Badai Mangkhut/

Bisnis.com JAKARTA -- Badai Tropis Usman, yang memasuki Filipina pada Hari Natal (25/12), muncul sebagai bencana cuaca paling mematikan bagi negara tersebut tahun ini, setelah Topan Mangkhut pada bulan September.

Mengutip berita Bloomberg (31/12/2018), Usman adalah badai yang bergerak lambat dengan kecepatan angin hingga 55 kilometer per jam, menewaskan sedikitnya 61 orang karena memicu banjir dan tanah longsor dan memaksa ribuan orang melarikan diri ke tempat yang lebih aman.

Kantor pertahanan sipil wilayah tersebut dalam sebuah laporannya menyebutkan bahwa badai itu telah memaksa setidaknya 17.000 orang di wilayah Bicol di bagian selatan pulau Luzon utama Filipina mengungsi.

Setidaknya 57 orang tewas di Bicol, tempat kerucut Mayon Volcano yang hampir sempurna keberadaannya. Banyak dari mereka yang tewas adalah karena tanah longsor dan banjir.

18 orang lainnya masih hilang, dan lebih dari 6.600 orang terdampar di berbagai pelabuhan. Mengalami dampak, Cebu Air Inc. dan Philippine Airlines Inc. bahkan membatalkan lebih dari selusin penerbangan dari 27 Desember hingga 30 Desember.

Usman menghantam perairan Filipina pada 25 Desember dan mengumpulkan kekuatan ketika bergerak perlahan sebelum mendarat di provinsi tengah Samar Timur. Sementara badai telah diturunkan ke sistem tekanan rendah, hujan monsun mungkin masih memicu banjir dan tanah longsor, kata biro cuaca. Sekitar 20 topan melewati Filipina yang rawan bencana setiap tahun.

Adapun, Topan Mangkhut adalah badai terkuat yang melanda pada tahun 2018. Mangkhut menyapu daratan Filipina sebelum Hong Kong dan bagian lain dari China Selatan. Topan ini bahkan memaksa kasino Makau ditutup pertama kalinya.

Selama akhir pekan di penghujung 2018, gempa berkekuatan 7,2 juga melanda Pulau Mindanao di Filipina selatan, di mana orang-orang yang tinggal di daerah pantai diminta untuk pindah ke daratan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini