Korban Kecelakaan Pesawat Naik Drastis Selama 2018 

Bisnis.com,02 Jan 2019, 10:59 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Keluarga korban melemparkan karangan bunga saat prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018)./Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah korban meninggal dunia akibat pesawat jatuh meningkat drastis selama 2018 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Laporan Jaringan Keselamatan Penerbangan (Aviation Safety Network/ASN) menunjukkan insiden pesawat jatuh menewaskan sebanyak 556 orang pada tahun lalu. Sedangkan insiden terparah pada 2018 terjadi ketika pesawat maskapai Lion Air jatuh di Indonesia yang mengakibatkan 189 orang meninggal dunia. 

Pada 2017 jumlah korban tewas hanya tercatat 44 orang. Tahun itu juga tercatat sebagai 'tahun teraman bagi pesawat komersial sepanjang sejarah' lantaran tidak ada pesawat penumpang yang dilaporkan jatuh.

Kemajuan luar biasa

ASN mencatat ada sebanyak 15 insiden fatal sepanjang 2018 antara lain:

Akan tetapi lepas dari rangkaian insiden tersebut, secara keseluruhan keamanan transportasi udara telah berkembang selama 20 tahun terakhir.

"Jika tingkat insidennya tetap sama seperti 10 tahun lalu maka akan ada 39 kecelakaan fatal tahun lalu," kata Direktur ASN, Harro Ranter sebagaimana dikutip BBC.com, Rabu (2/1/2018).

"Merujuk tingkat kecelakaan pada tahun 2000, akan ada 64 kecelakaan fatal. Ini menunjukkan adanya kemajuan luar biasa dalam konteks keamanan selama dua dekade belakangan," tambahnya.

ASN menyatakan kecelakaan akibat hilang kendali (loss-of-control/LOC) menjadi sorotan utama di bidang keselamatan transportasi udara mengingat hal ini menjadi penyebab sedikitnya 10 dari 25 insiden terparah selama lima tahun terakhir.

LOC merupakan penyimpangan dari rute penerbangan seharusnya dan kondisi ini bisa diakibatkan faktor teknis pesawat, kesalahan manusia, atau lingkungan.

Sebagian besar penumpang dalam kecelakaan LOC tidak bisa selamat, menurut ASN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini