Tsunami Selat Sunda: Pengungsi dari Pulau Sebesi Rindu Rumah

Bisnis.com,03 Jan 2019, 15:11 WIB
Penulis: Newswire
Penyintas tsunami Selat Sunda dari Pulau Sebesi berada di GOR Kaliada, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (2/1/2019)./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, KALIANDA – Anak-anak pengungsi dari Pulau Sebesi, di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, yang ditempatkan di Lapangan Tenis Indoor, Kota Kalianda, ingin segera kembali ke rumah mereka.

Saifudin, siswa kelas 2 SMP Swadipa di Pulau Sebesi, saat ditemui di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Kamis, mengatakan ingin segera pulang ke rumahnya. "Saya ingin segera pulang ke rumah," kata Saifudin pada Kamis (3/1/2019).

Dia mengaku sudah merasa bosan terlalu lama mengungsi. "Meskipun di sini dicukupi dan diajak bermain, tapi lama-lama juga bosan."

Riki, siswa kelas 6 SD di Pulau Sebesi, juga mengatakan ingin cepat pulang dan sudah merasa bosan berlama-lama mengungsi.

Kondisi Gunung Anak Krakatau yang terus menunjukkan aktivitas kegempaan dan letusan (erupsi) saat ini membuat Riki dan para pengungsi yang tinggal di pulau-pulau Selat Sunda, Lampung Selatan, itu harus rela bertahan di tempat pengungsian sampai saat ini.

Sabihis, 38 tahun, warga Dusun 1 Bangunan Pulau Sebesi menyatakan pula dua anak-anaknya yang berumur 13 tahun dan satunya enam tahun pun merasa bosan tinggal lama di tempat pengungsian, meskipun semua keperluan anaknya dicukupi dan diajak bermain oleh para petugas trauma healing atau pemulihan trauma. "Anak-anak bosan juga, walaupun diberi trauma healing dan diajak bermain," ujarnya pula.

Dia sendiri merasakan jenuh tinggal di lokasi pengungsian. "Ingin cepat pulang, kalau sudah aman, pengin cepat pulang ke rumah. Makan sih cukup, meskipun semua dicukupi, seperti kesehatan ada, mushala, makan, tapi lama-lama kita seperti burung dalam sangkar."

Sabihis hanya bisa berdoa semoga alam segera tenang, sehingga pemerintah bisa segera memulangkan warga Pulau Sebesi ke rumah mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini