Pilpres 2019: Habis Tes Baca Alquran, Terbitlah Hoax 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos

Bisnis.com,03 Jan 2019, 15:21 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Isu tujuh kontainer berisi kotak suara yang sudah dicoblos untuk Pilpres 2019 seperti disampaikan dalam cuitan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief terus bergulir ke ruang publik hingga memicu perdebatan.

Dalam akun Twitter miliknya, Andi meminta agar kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok itu dicek. Akan tetapi, Andi tidak memerinci dari mana dia memperoleh informasi tersebut.

Dia pun meminta pihak yang berkepentingan untuk mengecek kebenarannya.

Pernyataan Andi spontan memancing reaksi keras dari kubu yang tengah bertarung dengan pasangan Capres Prabowo-Sandi di pilpres mendatang.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tidak lain adalah Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan Capres Jokowi-MA’ruf Amin menilai Andi tidak saja provokatif, tapi juga sudah berprasangka buruk (prejudice).

“Pernyataan Andi sangat provokatif, cermin kekerdilan jiwa, mental prejudice, dan sangat berbahaya. Pernyataan jalanan tanpa dasar tersebut sudah memenuhi delik hukum untuk dipersoalkan," kata Hasto membalas cuitan Andi, Rabu (2/1/2019). 

Hasto pun menyatakan siap untuk melaporkan Andi Arief ke pihak Kepolisian atas perbuatannya yang dinilai telah menyebarkan hoaks tersebut.

Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman sudah memastikan, bahwa kabar adanya tujuh kontainer surat suara yang sudah tercoblos tersebut adalah bohong alias hoaks. 

Akan tetapi, Andi berkilah. Mantan aktivis mahasiswa tersebut membantah bahwa dirinya telah menyebar informasi bohong mengenai adanya surat suara yang sudah tercoblos.

Andi mengatakan, informasi yang diunggah melalui akun Twitter-nya hanya permintaan agar kabar yang beredar itu dicek kebenarannya.

"Saya mengimbau supaya dilakukan pengecekan," ujar Andi, Kamis (3/1/2019).

Pembelaan atas Andi pun datang dari Rachlan Nashidik. Wasekjen DPP Partai Demokrat itu menyatakan Hasto seharusnya berterimakasih kepada Andi  Arief. 

Dia beralasan bahwa cuitan Andi yang meminta KPU mengecek kabar kontainer berisi kotak suara sudah dicoblos justru membantu kubu petahana dari sasaran kecurigaan.

"Hasto perlu belajar menanam dan memelihara rasa terima kasih. Andi Arief justru membantu kubu petahana yang jadi sasaran kecurigaan,” ujarnya. 

Menurut Rachland, seharusnya kubu petahana, bukan Andi Arief, yang lebih dulu mengambil langkah meminta KPU segera melakukan pengecekan. 

"Bukan mendiamkan dan lalu menarik keuntungan politik dengan justru mengecam orang lain yang melakukan tugas sebagai active citizen," kata Rachland. Dia bahkan berpendapat bisa saja KPU jadi sasaran kemarahan warga karena tidak bertindak.

Rachland menambahkan, desas-desus tentang kontainer berisi surat suara yang sudah dicoblos harus jadi wake up call bagi kubu petahana. Apalagi sebelumnya, KPU diserang oleh opini publik dalam isu kotak suara dari kardus atau karton. 

Seperti diketahui, sebelum muncul isu hoax surat suara yang sudah dicoblos, publik baru saja dihebohkan dengan tes baca Alquran bagi para calon pemimpin negara. Lantas, akankah muncul isu-isu baru hingga hari-H pemilihan presiden pada 2019 mendatang? Kita tunggu saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini