Pemerintah Biayai Relokasi 29 KK Korban Longsor Sukabumi

Bisnis.com,03 Jan 2019, 19:10 WIB
Penulis: Newswire
Warga melintas di dekat reruntuhan bangunan akibat tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/1/2019)./Antara-M. Agung Rajasa

Bisnis.com, SUKABUMI – Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan 29 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, harus direlokasi.

"Relokasi warga yang terdampak bencana di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, ini agar rumah warga bisa berada di daerah tempat yang aman dari bencana," katanya, di Sukabumi, Kamis (3/1/2019).

Menurutnya, pemerintah pusat akan membiayai seluruh pembangunan untuk relokasi tersebut yang juga dibantu oleh Pemprov Jabar, sehingga warga yang terdampak tersebut tidak perlu memikirkan biaya pembangunan rumahnya yang sudah hancur karena dibiayai oleh pemerintah.

Maka dari itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan Pemkab Sukabumi terkait dengan relokasi tersebut khususnya dalam penyediaan lahan yang tepat dan aman dari bencana.

Namun demikian, warga yang terdampak bencana ini harus diberikan edukasi dan sosialisasi terlebih dahulu agar mau dan bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman, sebab jika bertahan di lokasi tersebut tentunya tidak aman.

"Relokasi ini tujuannya untuk kebaikan agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Tentunya pemerintah pun memikirkan segala kebutuhan warga korban longsor ini serta relokasi ini disesuaikan dengan kearifan lokal yang harus tetap terjaga," kata Mensos.

Sementara, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan relokasi tersebut harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi serta juga harus melibatkan unsur desa setempat. Namun, untuk sementara ini pihaknya masih fokus terhadap pencarian jasad korban yang belum ditemukan.

"Lahannya akan kami siapkan yang disesuaikan dengan keinginan warga serta tidak jauh dari lokasi sebelumnya tetapi relatif aman," kata Adjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini