Ekspor DKI Jakarta US$837,07 Juta selama November 2018

Bisnis.com,03 Jan 2019, 01:10 WIB
Penulis: Muhamad Wildan
Truk pengangkut peti kemas melintasi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Nurul Hidayat
Bisnis.com, JAKARTA–Nilai ekspor produk DKI Jakarta pada November 2018 mencapai angka US$837,07 juta. Angka tersebut menurun 6,62% dibanding nilai ekspor pada Oktober 2018 yang mencapai US$896,43 juta.
 
Apabila ditotal maka mulai dari Januari hingga November 2018 DKI Jakarta telah mengekspor produk sebanyak US$9,18 miliar, naik 6,26% dibandingkan tahun 2017.
 
Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Rabu (2/1/2018), terdapat lima negara yang menjadi tujuan utama produk ekspor DKI Jakarta pada November 2018. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Filipina, Amerika Serikat, China, dan Vietnam.
 
Singapura menjadi tujuan ekspor terbesar dari produk DKI Jakarta dengan nilai ekspor US$97,54. Nilai ekspor menuju Singapura tersebut disusul oleh Filipina dengan nilai ekspor US$75,60 juta;  Amerika Serikat  dengan nilai ekspor US$69,78; China dengan nilai ekspor US$63,84; dan yang terakhir Vietnam dengan nilai ekspor US$63,43 juta.
 
Sepanjang Januari hingga November 2018, kelompok komoditas yang paling banyak diekspor oleh DKI Jakarta adalah kendaraan dan bagiannya, perhiasan dan permata, serta ikan dan udang.
 
"Ketiga jenis barang tersebut selain nilainya selalu tertinggi juga termasuk langgeng setiap bulannya," kata Kepala BPS DKI Jakarta Thoman Pardosi pada Rabu (2/1/2018).
 
Tingginya nilai ekspor kelompok komoditas kendaraan dan bagiannya didorong oleh besarnya nilai ekspor kendaraan mobil 1000-1500cc yang nilai ekspor tiap bulannya berkisar di antara US$21,01 juta hingga US$84,67 juta.
 
“Dilihat dari negara tujuannya, ekspor komoditas kendaraan  mobil berkapasitas 1000-1500cc ini paling langgeng diekspor ke Filipina," kata Thoman.
 
Ekspor yang kontinyu menuju Filipina tidak hanya didominasi oleh mobil 1000-1500cc, tetapi juga sepeda motor. Bahkan di tiap bulannya nilai ekspor sepeda motor nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekspor kendaraan mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini