BRI Ubah Susunan Pengurus dalam RUPS Luar Biasa

Bisnis.com,03 Jan 2019, 12:44 WIB
Penulis: Muhammad Khadafi
Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Haru Koesmahargyo (tengah), Direktur Corporate Banking Kuswiyoto (kiri) dan Direktur Mikro dan Kecil Priyastomo memberikan penjelasan pada aparan kinerja kuartal III, di Jakarta, Rabu, (24/10). BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 23,5 triliun atau tumbuh sebesar 14,6% (yoy) jika dibandingkan dengan laba pada periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 20,5 triliun. JIBI/Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (3/1/2019).

Mengutip keterbukaan informasi perseroan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia ada dua mata acara, yakni evaluasi kinerja hingga kuartal III/2018 dan perubahan susunan pengurus. 

Mata acara pertama diselenggarakan sesuai dengan usulan Surat Menteri BUMN RI Nomor SR-742/MBU/11/2018 tanggal 2018 perihal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Mata acara kedua diselenggarakan untuk memenuhi ketentuan pasal 94 dan pasal 11 Undang-Undang Perseroan Terbatas serta Anggaran Dasar BRI yang mengatur anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi Perseroan diangkat dan atau diberhentikan oleh RUPS.

Adapun BRI beserta anak perusahaan membukukakan laba bersih sebesar Rp23,5 triliun pada kuartal III/2018, atau naik 14,6% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sampai dengan akhir 2018, BRI membidik pertumbuhan laba sebesar 9%—11%.

Sebelumnya Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo mengatakan pertumbuhan kredit, pendapatan non bunga, dan efisiensi beban operasional menjadi kontributor utama. Penyaluran pendanaan perseroan tumbuh di atas rata-rata industri perbankan Indonesia.

Hingga akhir September 2018, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp808,9 triliun atau naik 16,5% yoy. Hal ini pun diikuti pertumbuhan aset secara konsolidasi sebesar 13,9%  yoy. Dari sisi komposisi kredit, segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih menjadi kontributor utama, atau 76,9% dari total penyaluran pembiayaan. Sektor ini pun masih mencatat pertumbuhan sebesar 16,5% yoy.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini