Demi Tembok Perbatasan, Trump Ancam Berlakukan Darurat Nasional

Bisnis.com,05 Jan 2019, 15:19 WIB
Penulis: Rivki Maulana
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. /REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kemungkinan untuk mendeklarasikan darurat nasional agar rencana pembangunan tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko bisa berjalan. Opsi itu akan diambil untuk menyiasati penolakan dari Kongres.

Trump mengatakan, dirinya bisa mengumumkan darurat nasional atas dasar keamanan negara. "Saya belum melakukannya. [Tapi] Saya mungkin melakukannya. Kita bis aumumkan darurat nasional dan membangun [tembok] dengan sangat cepat," ujarnya seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (5/1/2019).

Trump memang sangat menggebu-gebu untuk mewujudkan ambisinya membangun tembok di sepanjang perbatasan. Dia juga telah mengancam untuk menutup pemerintahan selama satu tahun atau lebih jika tak kunjung menemui kesepakatan dengan Partai Demokrat. Rencana pembangunan tembok ini memang ditentang Partai Demokrat.

Komentar Trump dengan cepat ditanggapi dengan skeptis, bahkan dari partainya sendiri, Partai Republik. Beberapa anggota parlemen dan pakar mengatakan, Kongres masih akan diminta untuk mengalokasikan dana pembangunan tembok, bahkan jika Trump mengumumkan keadaan darurat nasional.

"Dia bisa mengumumkan keadaan darurat, tetapi itu tidak menciptakan pendanaan," kata mantan staf direktur Komite Anggaran Senat Republik, Bill Hoagland. "Kongres masih harus mendanai keadaan darurat," lanjutnya.

Komentar Trump muncul tak lama setelah para pemimpin Partai Demokrat meninggalkan Gedung Putih. Tidak ada kesepakatan dalam pertemuan selama dua jam tersebut.

Ketua House of Representatives, Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer mengatakan pertemuan itu kontroversial. Trump disebut menolak proposal mereka untuk membuka kembali pemerintahan.

"Kami benar-benar tidak dapat menyelesaikan ini sampai kami membuka pemerintahan, dan kami menjelaskan kepada presiden," kata Pelosi.

Bagaimanapun, Trump menyebut pertemuan itu produktif. Kedua belah pihak sepakat untuk bertemu selama akhir pekan. Trump optimis pertemuan lanjutan bisa menghasilka kesepakatan.

Untuk diketahui, beberapa bagian dari pemerintah Amerika Serikat telah ditutup selama 14 hari setelah Trump menolak menandatangani rancangan anggaran belanja. Rancangan itu tidak mencakup anggaran pembangunan tembok di perbatasan, sebuah program yang dijanjikan Trump saat pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini