Ekonom Nilai Tren Penurunan NPL Perbankan Akan Berlanjut

Bisnis.com,06 Jan 2019, 15:18 WIB
Penulis: Ipak Ayu H Nurcaya
Ilustrasi: Nasabah melakukan transaksi perbankan di galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom sepakat tren penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan akan berlanjut sampai akhir tahun ini.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah sepakat NPL akan mampu ditekan sampai 2,1% hingga 2,3% pada akhir tahun lalu. Tren positif ini pun disinyalir berlanjut sampai akhir tahun ini dengan perkiraan pada angka 2,0% sampai 2,25%.

Dia menyebutkan pada momentum akhir tahun akan banyak cara untuk memperbaiki NPL di antaranya dengan restrukturisasi kredit. Keberhasilan melakukan restrukturisasi terhadap satu debitur korporasi besar pun mampu mengurangi NPL secara signifikan.

"Jadi sebenarnya kenaikan NPL selama kuartal I/2018 sampai kuartal III/2018 masih relatif wajar. Peningkatan ini lebih disebabkan kondisi makro yang tidak kondusif terutama terkait pelemahan rupiah yang kemudian sejumlah kredit korporasi menjadi terganggu. Ada beberapa bank yang penyaluran kreditnya kepada korporasi di sektor energi listrik terganggu dan menjadi NPL," katanya kepada Bisnis, Jumat.

Ekonom PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Myrdal Gunarto mengatakan perkembangan rasio NPL yang relatif stabil dari September 2018 di 2,66% ke 2,65% di Oktober 2018 didorong kinerja NPL yang stabil dari sektor kunci seperti sektor industri pengolahan, perdagangan besar n ritel, konstruksi, dan transportasi.

Hal itu sejalan dengan performa perekonomian domestik Indonesia yang juga stabil. Namun, perbankan juga harus mulai mewaspadai kembali performa NPL dari sektor pertambangan yang kembali meningkat seiring tren penurunan kembali harga komoditas utama Indonesia seperti minyak, kelapa sawit, batu bara maupun barang tambang lainnya.

"Kalau dari perkembangan terakhir sepertinya sulit mencapai NPL 2,1% Desember 2018 apalagi melihat kondisi perekonomian domestik yang stabil dan belum ada peningkatan berarti," ujarnya.

Sementara, tim Ekonom Maybank Indonesia memiliki proyeksikan NPL rasio sebesar 2,65% untuk 2018 dan 2,75% untuk 2019. Hal itu berdasarkan asumsi prospek permintaan domestik yang masih baik di tahun politik. Sementara, ekspansi korporat juga diperkirakan tidak terlalu agresif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini