Kim Jong-un Kunjungi China Jelang Pertemuan dengan Trump

Bisnis.com,08 Jan 2019, 08:20 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berbicara kepada para stafnya saat mengunjungi sebuah proyek pembangunan di Samjiyon, Korea Utara (10/7/2018)./Reuters-KCNA

Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tengah melakukan kunjungan keempatnya ke China menjelang kemungkinan KTT kedua dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

DIlansir Bloomberg, Kim meninggalkan Pyongyang Senin (7/1/2019) untuk kunjungan yang dijadwalkan berakhir Kamis. Kim diundang oleh Presiden China Xi Jinping dan ditemani istrinya Ri Sol Ju dan beberapa pejabat tinggi dalam perjalanan kereta api melintasi perbatasan, ungkap Korean Central News Agency.

Hari ini, Selasa (8/1) menjadi ulang tahun Kim Jong-un yang ke-35, menurut Kementerian Unifikasi Korea Selatan, meskipun tanggalnya belum dikonfirmasi oleh Korea Utara.

Perjalanan keempat bagi Kim tersebut mengisyaratkan negosiasi mengenai persenjataan nuklir Korea Utara mungkin mendapatkan kembali momentum setelah berbulan-bulan tanpa pertemuan diplomatik tingkat tinggi.

Trump tengah menjajaki KTT kedua dengan Kim untuk membangkitkan kembali pembicaraan yang telah membuat sedikit kemajuan sejak pertemuan pertama mereka pada bulan Juni. Trump mengatakan pada Minggu bahwa tanggal pertemuan akan diumumkan "dalam waktu dekat."

Sebelumnya, Kim juga melakukan perjalanan ke China, yang merupakan mitra keamanan dan perdagangan utama Korut sebelum pertemuan dengan Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tahun lalu.

Kantor Kepresidenan Moon mengatakan pada hari Selasa mereka menganggap kunjungan Kim adalah "perkembangan positif dari banyak situasi."

"Kami menyadari fakta bahwa Kim sedang mengunjungi China, dan kami sedang memantau situasi dengan cermat," ungkap pihak kantor Moon.

Kim bisa mencari cara untuk meningkatkan hubungannya dengan Xi agar dapat mendorong AS untuk membuat konsesi dalam pembicaraan nuklir. Sebelumnya, Trump menganggap Xi Jinping melonggarkan tekanannya terhadap Korut.

Kim mengatakan dalam pidaton Tahun Baru pekan lalu bahwa ia mungkin akan mengambil "jalan baru" dalam negosiasi jika Trump tidak mengurangi sanksi yang menekan ekonominya.

Alternatif Kim selain perundingan dengan AS termasuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan China. Namun, langkah tersebut berpotensi membuat Korut berada di bawah kendali yang lebih besar dari negara tetangganya yang lebih besar dan lebih kaya, yang selama ini dihindari dalam enam dekade terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini