Hoaks 7 Kontainer Surat Suara: PSI Harap BPN Prabowo-Sandiaga Tidak Cuci Tangan

Bisnis.com,09 Jan 2019, 13:27 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karo Penmas Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo (kedua kanan) bersama Direktur Tipidter Bareskrim Polri Rachmad Wibowo (kedua kiri), Kasubdit I Dittipidsiber Dani Kustoni (kanan) dan Puslabfor Mabes Polri M Nuh Al Azhar (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan mengenai berita hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos, di Jakarta, Rabu (9/1/2019)./ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia Mohamad Guntur Romli berharap tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno tidak melakukan upaya cuci tangan.

Hal itu disampaikan Guntur Romli terkait relawan Prabowo-Sandi yang ditangkap dengan tuduhan sebagai pembuat rekaman hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos paslon 01.

Sebelumnya, pihak BPN Prabowo-Sandiaga menyatakan bahwa pria berinisial B yang merupakan Ketua Koalisi Relawan Nasional (Kornas) Prabowo Presiden ini bukanlah relawan resmi ataupun relawan binaan BPN Prabowo-Sandiaga.

"Mereka kan cuci tangan bilang itu bukan relawan, itu kan kata Gerindra. Bagi saya itu upaya cuci tangan dari pihak Gerindra. Mau resmi atau tidak, tapi itu kan jelas relawan Prabowo dan Sandiaga Uno," ungkap Guntur di kantor DPP PSI, Rabu (9/1/2019).

"Jadi tolong BPN Prabowo-Sandi itu jangan cuci tangan dari kasus hoaks pendukungnya, mau resmi atau tidak," tambahnya.

Pria lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir ini menuding upaya cuci tangan sering dilakukan pihak BPN Prabowo-Sandiaga dalam menyikapi penyebaran hoaks dari para pendukungnya.

Misalnya dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Guntur berpendapat seharusnya pihak BPN Prabowo-Sandiaga sendiri yang melaporkan ke polisi bila merasa dirugikan dan menjadi korban.

Sama halnya dengan kasus hoaks kali ini. Guntur berharap pihak BPN Prabowo-Sandiaga tidak lagi berdiam diri dengan hanya menganulir kasus ini dan menganggapnya bagian di luar tanggung jawab tim BPN Prabowo-Sandiaga.

Hal senada dituturkan Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni dalam kesempatan yang sama.

Pria yang akrab disapa Toni ini berharap kubu Prabowo-Sandiaga terutama Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak berdiam diri terkait hoaks ini. Sebab salah satu kadernya Andi Arief, dianggap ikut menyebarkan hoaks tersebut.

"Taji Pak SBY itu harus diperlihatkan dalam menyikapi kasus Andi Arief. Kalau bisa memberikan sanksi kepada Andi Arief, artinya dia masih bertaji, karena Pak SBY kan selalu politik santun ya, dan Andi Arief memperlihatkan politik yang bersebrangan dengan pak SBY," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini