Proyeksi Permintaan Pulih, Harga CPO Menguat

Bisnis.com,09 Jan 2019, 04:05 WIB
Penulis: Hafiyyan
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Harga minyak kelapa sawit atau CPO mengalami penguatan seiring dengan proyeksi pemulihan permintaan. Di sisi lain, siklus produksi di Malaysia sudah mengalami periode puncaknya.

Pada penutupan perdagangan Selasa (8/1/2019) di Bursa Malaysia, harga CPO naik 18 poin atau 0,83% menjadi 2.178 ringgit per ton. Harga menguat 5,24% sepanjang tahun berjalan.

Analis Phillip Futures David Ng menyampaikan, harga CPO menguat seiring dengan proyeksi melemahnya volume produksi Malaysia, sebagai produsen kedua terbesar di dunia setelah Indonesia. Selain itu, volume ekspor menunjukan kenaikan.

“Pada 1—5 Januari 2019, sejumlah pabrik di Semenanjung Malaysia mengalami penurunan produksi hingga 1% dibandingkan bulan sebelumnya,” paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (8/1/2019).

Pada 2019, diperkirakan industri CPO cenderung pulih. Harga komoditas itu diperkirakan dapat mencapai level 2.700 ringgit per ton.

Berdasarkan data Intertek, ekspor CPO pada 1—5 Januari 2019 mencapai 234.105 ton, melonjak 92,1% dari periode yang sama pada bulan sebelumnya.

Dari data survey, produksi CPO Malaysia pada Desember 2018 diperkirakan turun 5,4% dari bulan sebelumnya menjadi 1,75 juta ton, sedangkan ekspor naik 6,5% menuju 1,47 juta ton. Data resmi dari Malaysian Palm Oil Board akan dipublikasikan pada 10 Januari 2019.

Sementara itu, berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Indonesian Palm Oil Association (IPOA), stok CPO domestik pada November 2018 turun 11,7% dari bulan sebelumnya menjadi 3,89 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini