Bisnis.com, JAKARTA -- Industri tekstil sudah lama menjadi bagian dari perekonomian Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kinerjanya tak bisa melesat karena mendapat berbagai tantangan dari sejumlah faktor internal dan eksternal.
Namun, sengketa dagang antara AS dan China memberi semacam ruang bagi industri tekstil nasional untuk meningkatkan ekspor. Selain itu, Bangladesh—produsen tekstil terbesar kedua dunia—tengah didera protes besar dari kaum buruh.
Berdasarkan data World Integrated Trade Solution (WITS) dari Bank Dunia yang dikutip Bisnis, Kamis (10/1/2019), AS menjadi tujuan ekspor terbesar China dengan porsi 16,53% dari total ekspor pada 2017. Nilainya mencapai US$42,53 juta.