Konten Premium

Celah Kebangkitan Tekstil di Tengah Perang Dagang China & Rusuhnya Bangladesh

Bisnis.com,10 Jan 2019, 15:58 WIB
Penulis: Kahfi
Pekerja menyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen PT Citra Abadi Sejati, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri tekstil sudah lama menjadi bagian dari perekonomian Indonesia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kinerjanya tak bisa melesat karena mendapat berbagai tantangan dari sejumlah faktor internal dan eksternal.

Namun, sengketa dagang antara AS dan China memberi semacam ruang bagi industri tekstil nasional untuk meningkatkan ekspor. Selain itu, Bangladesh—produsen tekstil terbesar kedua dunia—tengah didera protes besar dari kaum buruh.

Berdasarkan data World Integrated Trade Solution (WITS) dari Bank Dunia yang dikutip Bisnis, Kamis (10/1/2019), AS menjadi tujuan ekspor terbesar China dengan porsi 16,53% dari total ekspor pada 2017. Nilainya mencapai US$42,53 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini