Selain Agus Martowardojo, Berikut Eks Petinggi BI dan OJK yang Hijrah ke Startup

Bisnis.com,10 Jan 2019, 12:12 WIB
Penulis: Ahmad Rifai
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menerima cendera mata dari jurnalis, seusai konferensi pers Rapat Dewan Gubernur, di Jakarta, Kamis (17/5/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Agus D.W. Martowardojo ditunjuk sebagai komisaris utama Tokopedia. Sosok Agus dikenal telah melanglang buana dari Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Menteri Keuangan, sampai Gubernur Bank Indonesia.

Agus mengatakan, dirinya siap mendukung Tokopedia untuk menyediakan akses teknologi yang aman, murah, dan efisien untuk seluruh pelaku ekonomi di Indonesia.

"Institusi ini adalah perusahaan teknologi yang akan terus memberdayakan ekonomi masyarakat Indonesia secara konkret ke depan," katanya kepada Bisnis.

Namun, hijrahnya petinggi regulator lembaga keuangan maupun bank sentral ke perusahaan rintisan bukan hal baru. Beberapa nama sempat mencuat masuk ke dalam jajaran perusahaan rintisan yang berstatus unicorn.

Bisa jadi, kehadiran para eks petinggi bank sentral maupun regulator jasa keuangan itu bisa mengarahkan para perusahaan rintisan ke jalur yang sesuai regulasi. Pasalnya, beberapa kali perusahaan rintisan bergerak tidak sesuai regulasi.

Salah satunya, ketika Go-jek mengakuisisi tiga perusahaan teknologi finansial (Tekfin) yakni, Kartuku, Midtrans, dan Mapan. Kala itu, proses akuisisi sempat tertunda karena harus lapor untuk meminta persetujuan Bank Indonesia.

Meskipun begitu, tidak semua eks petinggi Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berlabuh di perusahaan rintisan. Ada pula yang menjalani karir sebagai diplomat sampai komisaris perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berikut para eks petinggi Bank Indonesia dan OJK, serta tempat berlabuhnya saat ini :

1. Ronald Waas

Ronald Waas adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang menjabat pada periode 2011 sampai 2016. Sebagai Deputi Gubernur BI, dia mengurus sistem pembayaran di Indonesia.

Ketika menjabat, Ronald Waas banyak mengurus terkait pengembangan transaksi nontunai seperti, uang elektronik di Indonesia. Selain itu, proses migrasi kartu debit dan kredit dari strip ke chip juga terjadi pada masanya.

Pasca pensiun dari jabatannya sebagai Deputi Gubernur BI, Ronald Waas resmi ditunjuk sebagai komisaris Go-jek pada September 2017.

Kini sosok Ronald Waas kerap muncul pada beberapa acara Go-jek seperti, Pasar Malam Mitra Go-jek pada 11 Mei 2018.

 

2. Kusumaningtuti S. Soetiono

 

Kusumaningtuti S. Soetiono mengoleksi sederet jabatan di BI sebelum akhirnya terpilih sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK bagian perlindungan konsumen periode 2012 - 2017.

Semasa di BI, perempuan kelahiran London ini pernah bekerja sebagai Analis Eksekutif Biro Gubernur BI Jakarta sampai menjabat Kepala Kantor Perwakilan BI di New York.

Pasca hijrah ke OJK, Titu, sapaan akrab Kusumaningtuti, mengurus perkembangan inklusi dan literiasi keuangan di Indonesia. Selain itu, dia juga bertugas mengawasi perlindungan konsumen, termasuk dari serbuan aktivitas investasi bodong.

Pasca masa jabatannya selesai di OJK, Titu disebut menjadi komisaris Go-pay, uang elektronik milik Go-jek.

 

3. Firdaus Djaelani

Firdaus Djaelani adalah Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan non-Bank sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK periode 2012 hingga 2017. Pria kelahiran jakarta 17 Desember 1945 ini punya koleksi pengalaman yang cukup mentereng dalam dunia perbankan dan asuransi.

Sebelumnya Firdaus pernah menjadi Direktur Direktorat Asuransi Ditjen Lembaga keuangan sejak 2001.Memasuki 2008, Firdaus menjabat Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Setelah 'cabut' dari OJK, kini Firdaus bergabung sebagai penahsehat perusahaan fintech, UangTeman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Surya Rianto
Terkini
'