Jokowi Ingin Indonesia Jadi Pemain Utama Kendaraan Listrik

Bisnis.com,14 Jan 2019, 17:48 WIB
Penulis: Yodie Hardiyan
Presiden Joko Widodo mengenakan helm sebelum menjajal motor listrik buatan dalam negeri 'Gesits' seusai melakukan audiensi dengan pihak-pihak yang terkait produksi di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11/2018)./ANTARA-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan keinginannya supaya Indonesia menjadi pemain utama dalam industri kendaraan bermotor listrik.

Pernyataan itu disampaikan oleh Jokowi saat menyampaikan kata pengantar dalam rapat terbatas membahas percepatan program kendaraan bermotor listrik di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Senin (14/1/2019).

Terkait upaya membangun industri kendaraan bermotor listrik, Jokowi menyatakan kepada para menteri Kabinet Kerja yang menghadiri rapat terbatas tersebut supaya regulasi yang mengatur mengenai program itu bisa disiapkan dan segera diselesaikan.

"Sehingga negara kita bisa beralih lebih cepat lagi menjadi pemain utama dalam kendaraan bermotor listrik," kata Presiden.

Dalam rapat itu, Jokowi juga meminta perencanaan dan pengembangan kendaraan bermotor listrik dapat dilakukan secara terpadu dan terintegrasi antarkementerian dan lembaga. Di samping itu, Jokowi mendorong agar melibatkan swasta dalam aspek riset, inovasi, dan penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan.

"Pengembangan kendaraan bermotor listrik harus digunakan sebagai momentum untuk penyiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang mampu menguasai teknologi terkini sekaligus digunakan penciptaan nilai tambah, efek multiplier melalui upaya memperbesar kandungan dalam negeri TKDN," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan banyak negara di dunia mulai berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam mengembangkan teknologi kendaraan bermotor listrik ini. Selain ramah lingkungan, menurut Presiden, pengembangan kendaraan bermotor listrik juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil, mengurangi pemakaian bahan bakar minyak dan mengurangi ketergantungan impor BBM yang disebut berpotensi menghemat Rp798 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini