Tarif Transshipment di Tanjung Perak Didiskon, Ini Tanggapan INSA Surabaya

Bisnis.com,14 Jan 2019, 23:38 WIB
Penulis: Sri Mas Sari
Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku usaha pelayaran di Surabaya menyambut diskon tarif penanganan alih muat peti kemas domestik di Pelabuhan Tanjung Perak karena dapat mengurangi biaya logistik. 
 
Ketua DPC Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Surabaya Stenven Lesawengen mengatakan pemberian diskon tarif paket handling transshipment peti kemas domestik di Pelabuhan Tanjung Perak merupakan langkah tepat. Tarif itu berlaku baik di terminal bongkar maupun di terminal muat.
 
"Ini hal baik yang dilakukan pada awal 2019 karena dapat mereduksi biaya logistik yang ditanggung oleh pengguna jasa," katanya, Senin (14/1/2019).
 
Dia berharap akan lebih banyak lagi terobosan pada masa mendatang dalam menurunkan biaya logistik dan peningkatan arus pertumbuhan barang. Stenven melihat pembangunan di kawasan timur Indonesia sedang digenjot sehingga volume kargonya luar biasa. 
 
"Dan, Tanjung Perak merupakan loading port atau pelabuhan muat bagi banyak kargo ke arah KTI [kawasan timur Indonesia]," ujarnya. 
 
Seperti diketahui, mulai 15 Januari 2019, Pelindo III akan menerapkan tarif khusus handling transshipment kontainer domestik antarterminal di Pelabuhan Tanjung Perak, yakni sebesar 65% dari tarif normal. Dengan kata lain, perusahaan pelayaran mendapat diskon handling kontainer transshipment sebesar 35%.
 
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung mengatakan diskon yang diberikan Pelindo III ini merupakan yang pertama ada di pelabuhan di Indonesia. 
 
Berdasarkan data Pelindo III, selama tiga tahun terakhir, arus kontainer transshipment di Tanjung Perak menunjukkan tren positif. Arus kontainer transshipment yang pada 2016 tercatat 33.374 boks, meningkat menjadi 35.131 boks pada 2017, dan bertambah lagi menjadi 36.980 boks pada 2018.
 
Kontainer transshipment itu berasal dari wilayah Sumatra, Jakarta dan sekitarnya, serta Kalimantan, yang selanjutnya diangkut ke berbagai wilayah timur Indonesia, seperti Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, Papua, dan sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hendra Wibawa
Terkini