Persaingan Usaha Penggilingan Padi Masih Ketat

Bisnis.com,14 Jan 2019, 20:58 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Penggilingan beras/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Persaingan pelaku usaha penggilingan untuk menyerap padi pada tahun ini diyakini masih berjalan dengan ketat, seiring dengan harga gabah yang stabil tinggi di tingkat petani.

Ketua Umum Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) Dwi Andreas mengatakan ada kemungkinan harga gabah kering panen (GKP), gabah kering giling (GKG), dan beras masih stabil tinggi pada tahun ini.

"Perhitungan saya akan lebih tinggi daripada tahun lalu. Kalau sekarang sudah Rp5.200/kg dan kemungkinan meningkat sampai Rp5.300/kg-Rp5.400/kg," katanya kepada Bisnis, Minggu (13/1).

Menurutnya, panen tahun ini dari segi kualitas akan lebih baik jadi sudah barang tentu harga jual akan naik. Oleh sebab itu, Dwi mengatakan serapan beras dalam negeri untuk cadangan beras pemerintah bisa saja lebih rendah dibandingkan tahun lalu yakni 1,4 juta ton.

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menilai selama jumlah produksi tidak lebih besar dari kapasitas penggilingan, persaingan antar pelaku tetap ketat tahun ini.

"Nah yang terjadi pada saat ini, produksi menurun dan terjadi perebutan gabah di lapangan sehingga menyebabkan harga [gabah] naik," katanya kepada Bisnis, Minggu (13/1).

Total kapasitas penggilingan padi yang mencapai 200 juta ton gabah per tahun, sedangkan produksi padi per tahun hanya berkisar di angka 85 juta ton.

Berdasarkan data Perpadi, total usaha penggilingan padi nasional mencapai 182.000 unit, dengan penggilingan besar sebanyak 2.000 unit, penggilingan sedang 8.000 unit, dan terbanyak penggilingan kecil 172.000 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Bunga Citra Arum Nursyifani
Terkini