Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf : Pidato Prabowo Negative Thinking

Bisnis.com,15 Jan 2019, 10:45 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) berfoto bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) usai menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA — Pidato kebangsaan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bertajuk Indonesia Menang dinilai masih didominasi pesimisme tentang masa depan bangsa Indonesia.

Juru Bicara TKN Jokowi-Ma'ruf Irma Suryani Chaniago menyatakan walaupun Prabowo membuat retorika seolah-olah pidatonya berisi ide-ide tentang optimisme, beberapa ide-ide tersebut justru telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

"Menurut analisa saya pidatonya tetap pesimis, semua terlihat tidak ada yang baik di mata beliau. Semua program yang disampaikan 'sudah dilakukan Jokowi' sedangkan beberapa program malah menjiplak program Jokowi yang dirubah redaksionalnya," ungkap Irma kepada wartawan, Selasa (15/1/2019).

"Pidato kebangsaan harusnya diisi dengan optimisme, bukan dengan negatif thinking dan pesimisme terhadap bangsanya sendiri. Pemimpin yang pesimis tidak akan mampu membawa Indonesia lebih maju, kenapa? Karena pasti miskin gagasan dan cepat putus asa," tambah Irma.

Menurut Irma, beberapa poin yang mengandung pesimisme dari pidato Prabowo, yaitu ungkapan bahwa TNI lemah, faktanya TNI mendapatkan peringkat 15 dunia dan peringkat 4 di Asia.

Kemudian berkaitan dengan cadangan beras yang hanya tahan 3 minggu, faktanya cadangan beras Bulog 1,3 juta ton dan aman untuk cadangan 6 bulan.

Selain itu, Irma menganggap Prabowo tak mendengarkan pendapat ahli yang telah menyatakan harga-harga di Indonesia terkendali meskipun dalam keadaan rupiah terpuruk.

Terakhir, yaitu janji Prabowo untuk meningkatkan taraf hidup atlet dianggap telah dilakukan Jokowi dengan mendorong para atlet menjadi PNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini