China Imbau BUMN Hindari Perjalanan ke AS & Sekutunya. Ada Penangkapan Lagi?

Bisnis.com,15 Jan 2019, 16:45 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Meng Wanzhou, anggota direksi Huawei, saat menghadiri sebuah sesi di VTB Capital Investment Forum Rusia Calling! di Moskow, Rusia, Kamis (2/10/2014)./Reuters-Alexander Bibik

Bisnis.com, JAKARTA – China meminta sejumlah perusahaan BUMN negeri itu untuk menghindari perjalanan bisnis ke AS dan sekutunya dan mengambil tindakan pencegahan ekstra untuk melindungi perangkat jika mereka perlu bepergian.

Dilansir Bloomberg dari sumber pemerintah, dalam beberapa pekan terakhir, Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC) mengatakan kepada beberapa perusahaan untuk hanya membawa laptop yang aman dan dikeluarkan perusahaan yang dimaksudkan untuk penggunaan di luar negeri jika perlu bepergian.

Mereka mengatakan peringatan itu meluas untuk negara-negara yang tergabung dalam pakta berbagi intelijen Five Eyes: Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Dua orang sumber lain mengatakan pemerintah juga mengimbau karyawan agar meminta perusahaan memverifikasi file mana yang mereka bawa dalam setiap perjalanan dan hanya menyimpannya di flash drive USB yang aman.

Mereka menambahkan bahwa SASAC tidak menentukan berapa lama aturan perjalanan akan berlaku.

Para eksekutif China dan AS menjadi lebih berhati-hati ketika bepergian setelah penangkapan chief financial officer Huawei Technologies Co Meng Wanzhou di Kanada atas nama AS, disusul dengan penahanan dua warga negara Kanada di China.

AS juga telah meningkatkan upaya untuk menangkap dan menuntut para eksekutif di perusahaan-perusahaan China yang dituduh melakukan alih teknologi, dan telah berujung beberapa tindakan hukum.

Pada bulan Januari, BUMN China, Fujian Jinhua Integrated Circuit Co. dan mitranya yang berbasis di Taiwan, United Microelectronics Corp., menjadi perusahaan pertama yang didakwa di bawah inisiatif baru Departemen Kehakiman AS.

Kedua perusahaan mengaku tidak bersalah. China juga telah berulang kali membantah tuduhan pencurian rahasia perdagangan.

Ketegangan antara Beijing dan Ottawa juga meningkat setelah pengadilan China menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang pria Kanada karena perdagangan narkoba.

Langkah ini mendorong Kanada memperbarui travel advisory untuk China dan mendesak warganya untuk "sangat berhati-hati di China karena risiko penegakan hukum lokal yang sewenang-wenang."

"Selama orang asing termasuk Kanada mematuhi hukum, kebebasan dan keselamatan mereka dijamin," kata juru bicara kementerian luar negeri China Hua Chunying kepada wartawan, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (15/1/2019).

"Bukan China, tetapi Kanada lah yang secara sewenang-wenang menahan warga asing dengan kedok hukum," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini