Ekspor Kaltim November 2018 Turun 10 Persen

Bisnis.com,15 Jan 2019, 16:04 WIB
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Penumpang turun dari KM Labobar yang bertolak dari Pelabuhan Balikpapan saat tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/6)./Antara-Moch Asim

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Badan Pusat Statistik menyatakan nilai ekspor sudah mencapai US$1,54 miliar, atau menurun 10,29% dibandingkan ekspor Oktober 2018 yaitu dari US$1,71 miliar menjadi US$1,54 miliar.

Keterangan resmi dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (15/1/2019), penurunan ini apabila dibandingkan November 2017 mengalami peningkatan sebesar 1,03%.

Adapun penyebab penurunan ini pada ekspor barang migas November 2018 mencapai US$0,26 miliar, turun 19,93%  dibanding Oktober 2018. Sementara ekspor barang non migas November 2018 mencapai US$1,28 miliar, turun 8,07% dibanding Oktober 2018. Secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur periode Januari-November 2018 mencapai US$16,78 miliar atau naik 5,59% dibanding periode yang sama pada 2017.

Dari seluruh ekspor periode Januari-November 2018, ekspor barang migas mencapai US$2,98 miliar atau turun 22,12% dan barang non migas mencapai US$13,79 miliar atau naik sebesar 14,39% dibanding periode yang sama 2017.

Adapun negara tujuan ekspor migas Provinsi Kalimantan Timur pada November 2018 yakni ke Jepang, Tiongkok dan Malaysia masing-masing mencapai US$129,62 juta, US$114,46 juta dan US$6,44 juta. Penurunan terbesar ekspor migas November 2018 jika dibandingkan dengan Oktober 2018 terjadi ke negara Tiongkok sebesar 37,20% yaitu dari US$182,26 juta menjadi sebesar US$114,46 juta.

Sementara itu, negara tujuan utama ekspor non migas dari Provinsi Kalimantan Timur pada November 2018 adalah India, Tiongkok dan Jepang masing-masing mencapai US$295,00 juta, US$266,06 juta, dan US$ 164,26 juta, dengan peranan ketiga negara tersebut mencapai 97,67%.

Kenaikan terbesar ekspor non migas November 2018 jika dibandingkan dengan Oktober 2018 terjadi ke Vietnam sebesar 60,13%, yaitu dari US$16,28 juta menjadi sebesar US$26,06 juta. Sedangkan penurunan terbesar ekspor non migas terjadi ke negara Tiongkok sebesar 22,05%, yaitu dari US$341,31 juta menjadi sebesar US$266,06 juta.

Sementara itu, persentase kenaikan terbesar ekspor pada November 2018 dibandingkan dengan Oktober 2018 terjadi pada golongan instrumen dan aparatus optis, fotografi, sinematografi, pengukur, pemeriksa, presisi, medis dan bedah; bagian dan aksesorinya sebesar 619,49%. Sedangkan persentase penurunan terbesar terjadi pada golongan bahan kimia organik sebesar 68,22% dari US$5,01 juta menjadi sebesar US$1,59 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini