Pemilik Sriwijaya FC Mundur dari Manajemen Klub

Bisnis.com,15 Jan 2019, 17:58 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Gubernur Sumsel Herman Deru (dari kiri) bersama Direktur Utama PT SOM Muddai Madang dan Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar/Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG -- Pemilik dan pengelola Sriwijaya FC, Muddai Madang, menyatakan mundur dari manajemen klub sepakbola asal Sumatra Selatan tersebut.

Pernyataan mundur Muddai itu disampaikan setelah diminta oleh Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru saat acara Rembuk Bersama Gubernur Sumsel "Mewujudkan masa depan Sriwijaya FC”, Senin (14/1/2019) malam.

Awalnya Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutannya di acara tersebut meminta Muddai Madang dan jajaran manajemen mundur untuk kebaikan dan meredam konflik yang ada.

"Saya minta Pak Muddai mundur, saya ingin konflik ini berhenti. Ibarat kaki terinjak paku, karatan. Dicabut sakit, dibiarkan tetanus," kata dia.

Herman Deru berkisah panjang lebar tentang pentingnya menjaga eksistensi Sriwijaya FC dihadapan audiens yang merupkan tokoh olahraga Sumsel di antaranya, Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang, pemilik saham terdahulu Baryadi, Bakti Setiawan, ketua kelompok suporter, mantan pemain SFC Ferry Rotinsulu dan jajaran manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri.

Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar mengatakan Muddai siap mundur dari jajaran manajemen SFC.

"Muddai akan serahkan sahamnya ke Herman Deru bukan sebagai gubernur tapi sebagai pribadi. Nanti kepada siapa gubernur menyerahkan tongkat estafet ya setelah ini akan diputuskan," katanya.

Setelah mengeluarkan pernyataan itu, Muddai Madang yang juga hadir pada acara tersebut menyatakan pamit meninggalkan acara, yang langsung dikejar Sekda Nasrun Umar.

"No coment, silakan tanya ke yang lain," kata Muddai bergegas meninggalkan kerumunan wartawan yang menghadang sebelum masuk lift.

Muddai Madang yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia ini merupakan komisaris utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri sejak 2008.

Selama ini, ia berada dibalik layar pengelolaan Sriwijaya FC. Namun, pada pertengahan Juni 2018, SFC mengalami kesulitan finansial sehingga memaksa Muddai untuk turun langsung dalam pengelolaan manajemen.

Dalam masa Juni-Desember, Muddai menalangi semua kebutuhan klub setiap bulan untuk tetap bertahan di Liga 1. Meski ia sudah mengeluarkan dana sekitar Rp1,5 miliar per bulan tetap tak mampu menyelamatkan SFC dari degradasi.

Kemudian pada awal Desember, Muddai menyatakan siap Muddai menyatakan siap menyerahkan seluruh saham miliknya yang berjumlah 88,0% ke pihak berminat karena sudah tidak sanggup dan tidak berminat lagi mengelola SFC.

Kemudian Gubernur Sumsel Herman Deru merespon hal tersebut dengan mengusahakan pembelian melalui BUMD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rustam Agus
Terkini