Bantuan Pangan Nontunai Tekan Kemiskinan di Jateng

Bisnis.com,15 Jan 2019, 19:11 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi rokok, salah satu penyumbang kemnskinan di Jawa Tengah./Reuters-Sigit Pamungkas

Bisnis.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan penyaluran bantuan pangan nontunai menjadi salah satu faktor yang membantu penurunan kemiskinan di Jawa Tengah selama periode Maret hingga September 2018.

"Bantuan pangan non tunai didistribusikan secara lancar selama periode Juni hingga September 2018," kata Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Selasa (15/1/2019).

BPS mencatat jumlah penduduk miskin Jawa Tengah pada September 2018 mencapai 3,87 juta jiwa.

Jumlah tersebut, lanjutnya, lebih rendah dibandingkan dengan kondisi Maret 2018 yang mencapai 3,9 juta jiwa. Menurut dia, penurunan tersebut terjadi di perdesaan maupun perkotaan.

Adapun besaran garis kemiskinan, ujarnya, pada periode Maret hingga September 2018 naik dari Rp350.875 menjadi Rp357.600.

Dia mengungkapkan komoditas makanan, seperti beras dan rokok menjadi penyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan tersebut.

Sementara itu, ika dilihat dari indeks keparahan dan kedalaman kemiskinan, kata dia, kondisi di perdesaan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan.

Indeks kedalaman kemiskinan di perdesaan pada September 2018 tercatat mencapai 1,829 poin, lebih tinggi daripada di perkotaan yang mencapai 1,433 poin.

Sedangkan indeks keparahan kemiskinan di perkotaan mencapai 0,302 poin, lebih rendah di banding perdesaan yang sebesar 0,384 poin. "Kalau akan menargetkan single digit pada 2023, maka tingkat penurunan di perdesaan harus dikejar," kata Sentot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini