Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mematangkan rencana untuk menjadi perusahaan terbuka pada 2020 melalui proses initial public offering (IPO). Perseroan akan mulai menggelar roadshow untuk menjaring calon investor baru pada kuartal terakhir 2019.
Direktur Keuangan Bank Syariah Mandiri Ade Cahyo Nugroho mengatakan bahwa perseroan memastikan dalam skema penawaran saham perdana tersebut, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai perusahaan induk akan menjadi pemegang saham pengendali.
“Kami sudah mulai rencananya, roadshow sudah mulai kuartal IV/2019, tapi yang pasti kalau Bank Mandiri pasti tetap dominan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan bahwa dalam rencana sementara ini, terdapat kemungkinan penawaran saham perdana akan melibatkan pihak asing. Namun, hal tersebut akan bergantung pada pihak penjamin emisi atau underwriter kelak.
“Tidak begitu spesifik [calon pembeli asing] sih, tapi siapa saja yang berminat ke perbankan syariah. Belum ada, baru pas roadshow nanti kami cari,” tambahnya.
Di sisi lain, dia menuturkan kinerja perseroan cukup cemerlang pada 2018. Pertumbuhan aset, baik dari sisi penyaluran pembiayaan maupun pengimpunan dana pihak ketiga (DPK) diklaim mencapai kisaran dua digit.
Kualitas aset, lanjutnya, terus mengalami perbaikan. Hal itu tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) yang tercatat di bawah 3,5%. Dia mengatakan bahwa hal itu menjadi modal yang kuat untuk rencana IPO pada tahun depan.
Adapun untuk memaksimalkan pertumbuhan kinerja intermediasi pada tahun ini, perseroan akan berfokus pada jenis pembiayaan konsumsi. Menurutnya, pembiayaan pemilikan kendaraan ataupun pembiayaan perumahan memiliki potensi yang cukup tinggi untuk tumbuh pada tahun depan.
“Masih ada kesempatan di ritel, konsumer, masih ada peluang. Pembiayaan syariah seperti kendaraan syariah, perumahan syariah itu potensinya masih besar sekali,” katanya.
Selain memaksimalkan pertumbuhan kinerja intermediasi, Ade menambahkan perseroan juga bertekad untuk memperbaiki tingkat profitabilitas perseroan. Dia mengatakan, pada tahun ini target pertumbuhan laba dipatok di kisaran belasan persen.
Sampai dengan kuartal III/2018, Mandiri Syariah telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp65 triliun, tumbuh 8,92% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp59,6 triliun.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga per kuartal III/2018 tercatat mencapai Rp82,2 triliun, tumbuh 10,07% dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp74.7 triliun.
Pertumbuhan pembiayaan dan dana turut mengerek aset perseroan menjadi Rp93,3 triliun per kuartal III/2018, naik 11,01% dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp84 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel