Jelang Pilpres 2019, Menhan Ryamizard Bicara Soal Pengkhianat dan Tembak Mati. Ini Konteknya

Bisnis.com,16 Jan 2019, 18:01 WIB
Penulis: JIBI
Menhan Ryamizard Ryacudu/Reuters-Samrang Pring

Bisnis.com, JAKARTA - Loyalitas dan penghianatan adalah dua kutub yang saling berseberangan. Terkait pilpres 2019, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan loyalitasnya kepada Presiden Jokowi.

"Kalau saya, anak buahnya, menterinya, pembantunya Pak Jokowi. Jadi saya pilih beliau," kata Ryamizard di kantornya, Jakarta, Rabu, 16 Januari 2019.

Menurut Ryamizard, dukungan itu bentuk loyalitasnya. "Kalau saya tidak milih Pak Jokowi, saya mengkhianati beliau. Pengkhianat itu hukumannya ditembak mati," ujar dia lagi.

Di sisi lain Menhan menyarankan agar masyarakat memilih presiden dan wakil presiden dengan benar.

Terlepas dari pilihannya, Ryamizard mengatakan pemilihan umum harus berjalan dengan baik. Kepada jajarannya dia mengimbau agar pesta demokrasi tak dijadikan pesta darah. Setiap peserta pemilu dan pendukungnya harus memiliki jiwa ksatria. "Yang menang jangan sombong, yang kalah jangan bermusuh-musuhan," katanya.

Lulusan Akademi Militer 1974 itu juga mengingatkan para purnawirawan TNI untuk bersatu dengan prajurit yang aktif. Sebagai senior, para purnawirawan diminta memberikan contoh kepada generasi muda.

"Saya ingin purnawirawan bersatu, jangan saling klaim. Jadi dengan demikian kita bersatu, yang aktif dengan yang sudah purnawirawan. Tidak liar," kata Ryamizard. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini