Bisnis.com, JAKARTA - Industrial Bank of Korea (IBK) kini resmi mengambil alih PT Bank Agris Tbk. menggeser kepemilikan konglomerat Thailand.
Dengan demikian bank yang dikelola oleh pemerintah Korea Selatan itu menjadi pemegang saham pengendali emiten bersandi AGRS tersebut dengan porsi sebesar 95,79% saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (17/1/2019) Direktur Bank Agris MC Vera Afianti dan Direktur Kepatuhan Ardian Hak menyampaikan bahwa transaksi pembelian dilakukan pada Rabu (16/1/2019).
IBK membeli sebanyak 5,035 milliar saham dengan harga Rp232 per saham sehingga nilai totalnya berkisar Rp1,17 triliun. Manajemen menuturkan tujuan transaksi tersebut yakni untuk pengendalian PT Bank Agris Tbk.
Akuisisi tersebut juga diharapkan akan mendongkrak kinerja kedua perusahaan, baik dari sisi ekspansi bisnis IBK di Indonesia serta Asia Tenggara.
Selain itu, masuknya IBK juga diperkirakan mampu mendongkrak pengembangan bisnis Bank Agris dalam jangka panjang, khususnya pada segmen pembiayaan usaha kecil menengah.
"Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk berpartisipasi dalam pembangunan sistem perbankan yang sehat dan mempercepat konsolidasi bank di Indonesia, memperluas cakupan bisnis IBK di Indonesia serta lebih mengembangkan usaha bisnis perusahaan sasaran [Bank Agris] dalam jangka panjang dengan memanfaatkan keahlian IBK di bidang pendanaan perbankan
untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)."
Bank Agris yang memiliki lebih dari 20 kantor cabang yang tersebar di Indonesia bergerak dalam bidang pembiayaan mikro pada segmen ritel, komersial. Sebagian besar nasabahnya berasal dari sektor peternak dan nelayan.
Sebelum diakuisisi, saham AGRS dimiliki oleh PT Dian Intan Perkasa, Benjamin Jiaravaron, dan publik.
PT Dian Intan Perkasa yang sebelumnya menguasai saham mayoritas, merupakan anak usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk., raksasa agroindustri asal Thailand.
Adapun, Benjamin Jiaravanon yang menjadi salah satu pemilik saham minoritas AGRS, juga masih bagian dari keluarga konglomerat Thailand pendiri Charoen Pokphand.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel