Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menanggapi positif keputusan Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 6%.
Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Piter Abdullah menilai keputusan BI sudah tepat dan sesuai perkiraan dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Jadi kebijakan BI menaikkan suku bunga saya kira lebih ditujukan untuk menjaga aliran modal sekaligus mempertahankan momentum stabilitas nilai tukar," katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (17/1/2019).
Piter menuturkan, kendati posisi The Fed diperkirakan akan lebih dovish pada tahun 2019, BI diyakini masih akan sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
Pasalnya The Fed tidak akan dengan cepat menurunkan suku bunga dan masih akan melihat kondisi perekonomian Amerika.
"Pada akhir tahun lalu mereka masih merencanakan kenaikan suku bunga dan belum ada pernyataan resmi akan menurunkan suku bunga, sehingga BI akan sangat berhati-hati. Jangan sampai kebijakan suku bunga merusak momentum penguatan Rupiah yang sedang berlangsung. Menahan suku bunga pada bulan ini saya kira adalah bentuk kehati-hatian itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel