Bursa Calon Presiden AS Bertambah Ramai, Harris Deklarasikan Diri

Bisnis.com,21 Jan 2019, 22:23 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Senator Demokrat, Kamala Harris/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Senator Partai Demokrat, Kamala Harris dari California, secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020 pada Senin (21/1/2019).

Ia mengungkapkan bahwa pencalonannya adalah suatu bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan selama dua tahun pemerintahan Donald Trump.

Dalam sebuah video singkat kampanye yang dirilis di media sosial dan bersamaan dengan kehadirannya di acara 'Good Morning America' di stasiun ABC, Harris meminta para pendukungnya untuk bergabung dengannya untuk "mencapai masa depan kita."

"Keadilan. Kesopanan. Kesetaraan. Kebebasan. Demokrasi. Mereka bukan hanya kata-kata. Mereka adalah nilai-nilai yang kita hargai sebagai Amerika," kata Harris dalam video itu.

Dilansir dari CNN, Harris (54) adalah putri imigran dari Jamaika dan India. Ia merupakan perempuan keturunan Afrika-Amerika pertama yang mengumumkan pencalonan menuju Gedung Putih dan wanita ketiga dari Demokrat yang telah mendeklarasikan diri maju dalam bursa presiden 2020.

Senator Demokrat lain, Elizabeth Warren dari Massachusetts dan Kirsten Gillibrand dari New York sebelumnya telah mengumumkan pencalonan diri dan telah meresmikan komite eksplorasi.

Harris menjadi salah satu kandidat terkuat yang sejauh ini telah mencalonkan diri. Ia menonjol di kalangan pemilih muda, perempuan dan kelompok minoritas yang kerap menjadi basis suara Demokrat.

Nama mantan jaksa agung dari California itu juga cukup dikenal di kalangan aktivis liberal. Ia kerap mengkritik pemerintahan Trump, termasuk mempertanyakan pemilihan calon Hakim Agung Brett Kavanaugh dan mantan Jaksa Agung Jeff Sessions.

Dengan mengusung slogan "Untuk Rakyat", Harris akan memfokuskan kampanyenya pada pengurangan biaya hidup yang tinggi melalui kredit pajak kelas menengah. Ia berjanji akan mengubah kebijakan imigrasi dan peradilan pidana, termasuk sistem jaminan kesehatan 'Medicare-for-all'.

Harris menjadi anggota Partai Demokrat kelima yang memasuki bursa persaingan untuk mewakili Demokrat dalam melawan Donald Trump, kandidat petahana dari Republik. Selain harus menghadapi Trump, ia bersama rekan Demokrat lainnya harus menavigasi perdebatan dalam tubuh partai perihal apakah Demokrat akan mengusung tokoh partai yang mapan atau justru wajah baru yang dapat memberi energi dalam mendulang suara di basis yang semakin beragam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini