Mitsubishi Fuso Gunakan Sistem Kogenerasi Mesin Gas di Pabrik Kawasaki

Bisnis.com,21 Jan 2019, 10:30 WIB
Penulis: Fatkhul Maskur
Sistem kogenerasi mesin gas di pabrik MFTBC. /Mitsubishi Fuso

Bisnis.com, KAWASAKI CITY - Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) mengumumkan bahwa mereka telah menginstal dan memulai operasi sistem kogenerasi mesin gas di Pabrik Kawasaki.

Sistem kogenerasi adalah sistem yang menghasilkan lebih dari dua jenis energi sekunder dari energi primer secara terus menerus dan bersamaan. Ini menggunakan panas buangan pada saat pembangkit listrik dalam menghasilkan uap untuk dipasok ke jalur produksi, membuat penggunaan energi lebih efisien mungkin.

Perusahaan yang bermarkas di Kawasaki City, Prefektur Kanagawa, mengganti sistem kogenerasi berbasis turbin gas berusia 20 tahun dengan sistem berbasis mesin baru, dan secara bersamaan mengubah sistem pendingin udara untuk beberapa bangunan di pabrik untuk memberi makan secara terpusat dari mesin gas baru.

Presiden dan CEO MFTBC Hartmut Schick mengatakan bahwa mesin gas yang baru digunakan mampu menghasilkan 5.750 kW listrik, sekitar setengah dari kebutuhan daya pabrik dapat dipenuhi.

"Selain itu, sistem pemanas dan pendingin yang dikendalikan secara terpusat yang menggunakan panas limbah selama pembangkit listrik telah digunakan," demikian siaran pers MFTBC yang dikutip Senin (21/1/2019).

Jaringan air panas dan dingin digunakan untuk mendinginkan dan memanaskan kantor dan fasilitas produksi di Pabrik Kawasaki. Sistem ini diperkenalkan ke Pusat Produk kantor pusat, yang pembangunannya selesai di lokasi pabrik pada akhir Desember 2018.

Karena sistem ini tidak hanya memasok listrik untuk digunakan dalam proses produksi tetapi menggunakan panas buangan pada saat listrik generasi untuk pendinginan dan pemanasan secara bersamaan, MFTBC akan meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi CO2, dengan demikian berkontribusi untuk melestarikan lingkungan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fatkhul Maskur
Terkini