Saham BNLI Pendorong Utama IHSG Sesi I, NATO Terkuat

Bisnis.com,21 Jan 2019, 13:22 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Jajaran direksi dan komisaris PT Bank Permata Tbk. seusai menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Jakarta, Selasa (25/9/2018). RUPSLB hari ini memiliki agenda tunggal yakni pergantian jajaran direksi. (Bisnis/Istimewa)

Bisnis.com, JAKARTA – Saham BNLI menjadi pendorong utama terhadap berlanjutnya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (21/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,28% atau 18,35 poin ke level 6.466,50 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (18/1), IHSG berakhir menguat 0,38% atau 24,38 poin di posisi 6.448,16.

IHSG mulai melanjutkan penguatannya setelah dibuka naik tipis 0,01% atau 0,38 poin di posisi 6.448,54 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.448,54 – 6.472,15.

Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+3,40%) dan tambang (+0,92%). Adapun sektor properti dan aneka industri masing-masing terkoreksi 0,71% dan 0,14%.

Sebanyak 226 saham menguat, 152 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) yang melesat 23,40% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I, bersama dengan sejumlah saham lain.

Secara sektoral, saham AALI (+5,99%), SIMP (+7,29%), LSIP (+5,99%), dan TBLA (+6,15%) menjadi pendorong utama atas penguatan sektor pertanian siang ini.

Berikut perincian saham pada IHSG di akhir sesi I:

Lima saham pendorong utama berdasarkan kapitalisasi pasar:

Kode

Perubahan

BNLI

+23,40%

HMSP

+0,54%

TLKM

+0,50%

BBCA

+0,28%

INTP

+2,53%         

                 

Lima saham terkuat berdasarkan persentase:          

Kode

Perubahan

NATO

+34,86%

CLAY

+24,84%

SQMI

+24,61%

MLPT

+24,28%

BNLI

+23,40%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fajar Sidik
Terkini