Akademisi Bentuk Pusat Penelitian SDGs di Indonesia

Bisnis.com,21 Jan 2019, 14:15 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Perincian SDGs./ADB.org

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bersama United Nations Development Programme (UNDP) meluncurkan pusat penelitian nasional dalam rangka mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), di Jakarta, Senin (21/1/2019).
 
Pusat penelitian ini didirikan oleh 100 akademisi dari 50 universitas terkemuka dan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).
 
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia harus mendukung kolaborasi aktif dalam isu-isu pembangunan berkelanjutan.
 
"Kami melihat platform ini akan memainkan peran penting dalam mengintegrasikan SDGs ke dalam kurikulum dan penelitian serta menyebarkan paparan kebijakan publik terkait SDGs," paparnya, Senin (21/1).
 
Pada akhirnya, kondisi ini akan memicu gairah untuk melakukan diskusi publik dalam mencari solusi untuk SDGs. 
 
UNDP mengungkapkan saat ini, ada tujuh pusat SDGs lokal di universitas di Indonesia, antara lain Universitas Padjajaran di Bandung dan Universitas Bengkulu. Masing-masing SDGs memiliki model dan fokus berbeda. 
 
Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Christophe Bahuet menerangkan akademisi di Indonesia dapat menjalankan peran penting dalam memberi informasi kepada para pembuat keputusan melalui analisis berbasis bukti tentang isu-isu SDGs. UNDP berpandangan universitas memiliki dua peran khusus dan penting terkait dengan pencapaian SDGs.
 
Pertama, sektor pendidikan dapat membantu para pemimpin masa depan negara untuk mengenal lebih jauh dengan pembangunan berkelanjutan. Kedua, keterlibatan universitas untuk melakukan penelitian akademik yang dapat mendorong inovasi untuk mencapai SDGs.
 
"Platform yang kami luncurkan hari ini akan membantu universitas memainkan dua peran tersebut," tuturnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini